KBR, Blitar - Satu keluarga korban pengusiran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mempawah, Kalimantan Barat terkatung-katung di Blitar, Jawa Timur.
Satu keluarga tersebut terdiri atas tiga orang, pasangan suami-istri Indra Agus Setiawan dan Ratna Riawati, serta anaknya yang masih berumur enam tahun, Rasya.
Ketiga orang ini adalah adalah warga Kalimantan, namun mereka ikut rombongan korban pengusiran asal Blitar, karena merasa takut tinggal di Kalimantan. Namun menurut Indra, rencana tinggal di Blitar gagal, karena keluarga temannya yang hendak ditumpangi menolak kedatangan mereka.
"Karena saya takut, kemarin itu kan yang eks Gafatar diplangkan semua ke Jawa, takutnya kalau saya tetap di Kalimantan jadi sasaran warga. Rencananya memang tinggal di sini (Blitar) tapi keluarga teman saya tidak menerima," ujarnya kepada KBR, Minggu, 31 Januari 2016.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Dinas Sosial Kabupaten Blitar, Masrom mengatakan ketiga korban konflik tersebut rencananya akan dikembalikan ke Kalimantan sesuai dengan alamat pada KTP.
"Akan dipulangken sesuai alamat yang dimiliki di Kalimantan Barat. Nanti proses penanganannya akan di berikan fasilitas sampai dengan alamat mereka," katanya.
Saat ini, Indra Agus Setiawan dan keluarganya masih ditampung di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kabupaten Blitar, hingga menunggu proses pemulangan.
Ditolak Warga, Tiga Eks Gafatar Terkatung di Blitar
Rencana tinggal di Blitar gagal, karena keluarga temannya yang hendak ditumpangi menolak kedatangan mereka.

Keluarga eks Gafatar di Blitar. Foto: Adhar Muttaqin
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai