Bagikan:

YLKI: Kebijakan Ahok Untungkan Produsen Mobil

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dituding mengeluarkan kebijakan transaksional. Sebab Ahok berencana membatasi usia kendaraan pribadi menjadi 10 tahun di Jakarta.

NUSANTARA

Minggu, 18 Jan 2015 17:18 WIB

Author

Abu Pane

YLKI: Kebijakan Ahok Untungkan Produsen Mobil

ahok, macet, jakarta

KBR, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dituding mengeluarkan kebijakan transaksional. Sebab Ahok berencana membatasi usia kendaraan pribadi menjadi 10 tahun di Jakarta. 


Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, kebijakan tersebut bakal memaksa warga Jakarta dan sekitarnya untuk membeli mobil setiap sekali dalam 10 tahun. Dengan begitu produsen mobil sangat diuntungkan.


"Usia kendaraan 10 tahun dilarang, artinya mobil orang Jakarta harus baru terus kan. Sementara kalau kita rujuk rata-rata atau 70 persen mobil itu kritis. Ini kan rata-rata lima tahun mobil lunas, lalu lima tahun kemudian harus dilikuidasi karena tak boleh beroperasi di Jakarta,” kata Tulus saat dihubungi KBR di Jakarta, Minggu (18/1).


“Ini menjadi sangat menguntungkan industri otomotif. Kendaraan tua itu menguntungkan industri otomotif itu juga tidak betul. Karena kendaraan pribadi itu rata-rata dirawat pemiliknya.” 


Tulus Abadi menambahkan, rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama yang bakal membangun enam ruas tol dalam kota juga bakal menguntungkan produsen mobil. Sebab kebijakan itu juga membuat masyarakat kembali berburu mobil. 


Sebelumnya Ahok mengatakan pembatasan usia kenderaan kemungkinan akan berlaku dua tahun mendatang. Saat ini ia sedang mengkaji rencana tersebut. Menurut Ahok Singapura telah membuktikan pembatasan usia kenderaan bisa mengatasi kemacetan jalan raya.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending