KBR. Mataram - Kantor Keimigrasian Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendeportasi satu dari tiga Warga Negara Asing (WNA) asal Australia, Monaghan Richard Peter. Ia terbukti telah melanggar keimigrasian dengan menggunakan visa kinjungan untuk aktivitas lain.
Ia sebelumnya ditangkap aparat Kodim 1620 Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) karena melakukan aktivitas penambangan emas secara ilegal di Gunung Piring, Dusun Semondok, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Kantor Keimigrasian Mataram, Husni Thamrin mengatakan pendeportasian terhadap Monaghan Richard setelah menjalani proses pemeriksaan di kantor Keimigrasian Mataram.
“Dia kita deportasi dan kenai black list masuk Indonesia, dia tadinya mau kita proses melalui pengadilan, tapi ada unsur-unsur yang tidak cukup, karena orang yang memberi pekerjaan, Green Robinson, orang Australia juga, dalam posisi DPO, dia ini salah satu kunci untuk kita membuka kegiatan di lapangan,” kata Husni di Mataram, Rabu (14/1)
Husni menambahkan, warga lainnya yakni Michael Edward Pedllo kini masih ditahan untuk menjalani proses pemeriksaan.
“Paspornya baru kita terima kemarin dari perusahaannya, akan kita croscek dengan dokumen paspor, izin tinggal dan kegiatan di lapangan. Kemungkinan kalau Berita Acara Pemeriksaannya telah selesai, akan kita lakukan proses pendeportasian dalam waktu dekat dan sesegera mungkin,” ujarnya.
Editor: Anto Sidharta
Warga Australia Ini Masuk Daftar Hitam Imigrasi Indonesia
Kantor Keimigrasian Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendeportasi satu dari tiga Warga Negara Asing (WNA) asal Australia, Monaghan Richard Peter. Ia terbukti telah melanggar keimigrasian dengan menggunakan visa kinjungan untuk aktivitas lain.

NUSANTARA
Rabu, 14 Jan 2015 18:13 WIB


Warga Australia, Imigrasi Indonesia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai