KBR. Banyuwangi - Tenaga Kerja Indonesia Asal Desa Plampangrejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sihatul Alfiyah menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (15/1) Pukul 04.30 WIB, di RSUD Blambangan. Sihatul mengalami koma selama 1 tahun lebih akibat dianiaya majikanya pada saat menjadi TKI di Taiwan.
Ketua tim dokter RSUD Blambangan Banyuwangi Hery Subianto mengatakan, sepekan sebelum meninggal, kondisi Sihatul Alfiyah memburuk. Namun setelah dilakukan langkah medis kondisinya sempat membaik lagi.
Kata dia, sebenarnya Sihatul Afiyah, akan dibawa pulang oleh keluarganya untuk menjalani perawatan di rumahnya. Proses pemulangan Sihatul tersebut, tinggal menunggu persetujuan dari Pemkab Banyuwangi saja. Akan tetapi Sihatul Alfiyah, mengalami gagal nafas sehingga nyawanya tidak tertolong.
“Dalam seminggu terakhir ini kondisinya mengalami suatu perkembangan penurunan. Dari segi satu itu pasien nutrisinya yang menjadi problem, tetapi beberapa saat drop lagi. kita sudah berusaha, kalau infeksi tidak tapi memang ini ada yang terakhir itu sebelum meninggal itu sempat kejang,”kata Hery Subianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi Alam Suderajad membenarkan meninggalnya TKI Sihatul Alfiyah. Kata dia, pemerintah sudah berupaya maksimal untuk mendampingi Sihatul Alfiyah. Mulai dari proses pemulang dari Taiwan ke Banyuwangi, hingga perawatanya di RSUD Blambangan selama 8 bulan. Bahkan pemerintah juga telah memberikan beasiswa kepada anak Sihatgul Alfiyah yang sedang menempuh pendidikan.
Sihatul, warga Desa Plampangrejo, Banyuwangi berangkat ke Taiwan melalui perusahaan pengerah tenaga kerja, PT Sinergi Bina Karya, yang beralamat di Malang, Jawa Timur.
Ia lalu bekerja sebagai buruh di peternakan sapi perah di Tainan City Namun, sejak 22 September 2013, Sihatul terbaring koma karena disiksa majikannya. Awalnya Sihatul dirawat di Chi Mei Medical Centre, di Liouying, Taiwan.
Hasil diagnosis memperlihatkan ada luka pada bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul. Anehnya, Sihatul malah dipindahkan ke panti jompo di Min An Road, Distrik Baihe, Kota Taiwan.
Editor: Antonius Eko