KBR, Bondowoso – Perkembangan desa wisata di Bondowoso, Jawa Timur, ternyata jauh dari memuaskan. Minimnya sarana dan prasarana serta promosi yang dilakukan dinas pariwisata membuat banyak wisatawan yang tidak mengetahui desa wisata itu
Pengelola salah satu desa wisata, Baidawi mengatakan, selama dua tahun hanya ada 15 kunjungan wisatawan mancanegara ke desa wisata Lombok Kulon.
“Iya benar memang hanya 15 wisatawan, semua dari mancanegara. Kita akui memang belum maksimal, maka dari itu kita butuh dukungan Pemkab meski hanya dukungan moril,” kata Baidawi saat ditemui KBR, Senin (26/1).
Menurut Baidawi, masih banyak yang perlu dibenahi utamanya infrastruktur, sarana dan prasarana agar desa wisata di Bondowoso mampu menarik kunjungan wisatawan. Baidawi juga mengakui, desa wisata di Bondowoso belum menjadi destinasi utama bagi pelancong.
“Ada yang mampir setelah berkunjung ke kawah Ijen atau sekedar kunjungan untuk penelitian dari mahasiswa,” ujarnya.
Desa wisata yang dibentuk sejak 2007 oleh masyarakat sekitar ini mengusung konsep desa wisata organik yang menawarkan berbagai macam produk pertanian dan perikanan murni organik.
Sejak 2013, Pemkab Bondowoso mulai memberikan dana hibah sebesar Rp 100 juta, untuk mengembangkan potensi di desa wisata yang ada. Namun, diakui Baidawi hal tersebut tidak terlalu membantu.
Keseriusan Pemkab Bondowoso dalam mengembangkan sektor wisata memang belum terbukti. Hal ini juga terlihat dari alokasi anggaran yang disediakan pemkab untuk sektor pariwisata di tahun 2015. dari total APBD Rp 1,6 triliun, sektor wisata hanya mendapatkan alokasi sebesar 0,97 % atau sekitar Rp 15 miliar.
Editor: Antonius Eko