Bagikan:

Saksi Pelapor: Pemerasan Bupati Lobar Dilakukan Berulang Kali

Praktik pemerasan yang dilakukan Bupati Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zaini Arony terkait proses permohonan izin pengembangan kawasan wisata diduga telah dilakukan berulang kali sejak 2010 lalu.

NUSANTARA

Jumat, 16 Jan 2015 16:39 WIB

Author

Turmuzi

Saksi Pelapor: Pemerasan Bupati Lobar Dilakukan Berulang Kali

Darmawan, Pemerasan Bupati Lobar

KBR. Mataram - Praktik pemerasan yang dilakukan Bupati Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zaini Arony terkait proses permohonan izin pengembangan kawasan wisata diduga telah dilakukan berulang kali sejak 2010 lalu.

Salah satunya adalah pemerasan pada perusahaan yang hendak mengembangkan kawasan Tanah Meang, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong untuk dijadikan hotel berbintang dan lapangan golf.

Menurut Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasdem Lombok , Darmawan yang juga turut dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi pelapor di Gedung Direktorat Reser Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB mengatakan, pemerasan itu nilainya tidak sedikit.

Selain meminta uang miliaran rupiah dan 8 unit mobil, Zaini Arony juga meminta barang dan perhisan mewah lain yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah

“Jam rolex dua, sama cincin bermata kucing harganya Rp200 juta, sementara kalau duit jumlah pastinya memang belum saya tahu pasti, hanya baru Rp2 miliar, dari semenjak beliau (Bupati Lobar) dimohonkan izin, lalu setiap ada izin mau keluar, selalu diperas,” kata Darmawan di Mataram, Jumat (16/1).

Dalam memberikan izin, kata Darmawan, Bupati Lobar juga tidak segan-segan mempersulit pengerusan izin bagi perusahaan yang hendak membangun. Jika permintaannya dipenuhi, izin yang seharus tiga tahun, bisa diperpendek menjadi satu tahun. “Pokoknya kalau tidak ada uang, tidak ada izin,” pungkasnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending