Bagikan:

Ribuan Warga Aceh Terpaksa Konsumsi Air Sungai

Ratusan ribu warga di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Aceh, masih mengkonsumsi air payau (campuran antara air tawar dan air laut) dan air sungai. Kondisi itu menyebabkan warga setempat kerap bermasalah dengan gangguan kesehatan.

NUSANTARA

Selasa, 27 Jan 2015 18:03 WIB

Ribuan Warga Aceh Terpaksa Konsumsi Air Sungai

Warga Aceh, Air Sungai

KBR, Lhokseumawe – Ratusan ribu warga di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Aceh, masih mengkonsumsi air payau (campuran antara air tawar dan air laut) dan air sungai. Kondisi itu menyebabkan warga setempat kerap bermasalah dengan gangguan kesehatan.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Sistem Penyedia Air Mineral (BP-SPAM) Regional Aceh, Azhari Ali membenarkan, masyarakat di daerahnya kesulitan memperoleh air bersih. Bahkan, ada beberapa diantara warga di kawasan perbukitan yang sama sekali tak memperoleh sumber air.

”Kalau kita berbicara pada instalasi dan jaringan Kita butuh biaya ratusan miliar, Jadi oleh karenanya Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dalam rangka bisa mewujudkan. Yang pertama ada keterkaitan di Pemerintah yang dibagi dua pokok, mengingat di Kementrian PU ada Direktorat Jenderal (Dirjen) Penataan Usahaan Air yang bertugas membantu Water Impact dan Jaringan ke Water Treatment Plan (WTP). Kemudian, Dirjen Cipta Karya membantu WTP yaitu instalasi pengolahan air dan membantu Jaringan Distribusi Utama (JDU),” kata Azhari menjawab Portalkbr usai melakukan kunjungan kerja di Lhokseumawe, Selasa (27/1).

Menurut dia, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum sudah selayaknya mengatasi krisis air bersih tersebut. Terlebih Aceh sekarang mengalami keterbatasan anggaran terutama untuk pembangunan jaringan dan sistem pengolahan air bersih.

Sembilan kabupaten/kota yang mengalami krisis air bersih diantaranya Aceh Singkil, Subussalam, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Banda Aceh, Aceh Besar dan Kota Lhokseumawe.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil survei kelayakan di lapangan, untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara memiliki sumber air baku yang dapat dimanfaatkan dari sumber air Sungai Krueng Bare, Kecamatan Simpang Kramat yang berkapasitas 2.400 liter per detik. Dari kebutuhan hanya 650 liter per detik.

Kemudian, untuk Langsa, Aceh Timur dan Tamiang memiliki sumber air terjun Gunung Sangkapane di Kecamatan Bandar Pusaka berkapasitas 904 liter per detik. Selanjutnya, untuk Aceh Singkil dan Subussalam dapat mengandalkan sumber air terjun Lae Muntu di Kecamatan Simpang Kanan.

Sedangkan untuk Kota Banda Aceh dan Aceh Besar sedang dilakukan studi kelayakan oleh Konsultan advisory SPAM Regional I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending