KBR, Balikpapan - Sebagian masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, kesulitan air bersih. Pasalnya hanya sebagian masyarakat yang bisa menikmati pelayanan air bersih PDAM.
Bagi warga yang belum menikmati pelayanan air bersih PDAM, terpaksa hanya bisa mengandalkan air tanah maupun air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang dialami warga di Kelurahan Sesumpu Kecamatan Penajam.
Syamsuddin salah satu warga Kelurahan Sesumpu mengaku, kalau ingin menikmati air bersih PDAM mereka harus mengeluarkan uang Rp 70 ribu.
Sedangkan warga Sesumpu rata-rata hanyalah masyarakat berpenghasilan rendah. Jika tidak memiliki uang, mereka terpaksa hanya mengandalkan air tanah maupun air hujan.
Jika musim kemarau lanjutnya, mereka selalu kesulitan air karena hanya bisa mengandalkan air tanah (sumur). Itupun kadang air sumur menjadi keruh karena hampir kering. Air sumur itu digunakan beramai-ramai oleh warga.
"Gak ada (PDAM) memang susah kita kalau gali-gali begini (sumur). Kalau musim kemarau kita beli (air ) kalau satu tandon Rp 70 ribu, bisa dipakai selama satu bulan (itupun irit menggunakannya). Kalau musim kemarau dua bulan hingga tiga bulan susah air kalau kita tidak beli," kata Syamsuddin, Selasa (27/1).
Syamsuddin menambahkan, warga Sesumpu mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten sehingga mereka tidak kesulitan air bersih khususnya di musim kemarau. Karena puluhan tahun mereka hanya mengandalkan air hujan maupun air tanah.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya di Kecamatan Babulu dan Sepaku rata-rata masyarakatnya masih mengandalkan air hujan maupun air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Editor: Antonius Eko