Bagikan:

Proyek Intranet Rp 1 M di Bondowoso Sia-sia

Proyek pengadaan jaringan privat (intranet) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, hingga saat ini tidak berfungsi dengan maksimal. Padahal proyek yang bertujuan mempermudah input data ini sudah menelan dana hampir Rp 1 miilar yang bers

NUSANTARA

Jumat, 16 Jan 2015 12:06 WIB

Author

Friska Kalia

Proyek Intranet Rp 1 M di Bondowoso Sia-sia

intranet, bondowoso

KBR, Bondowoso – Proyek pengadaan jaringan privat (intranet) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, hingga saat ini tidak berfungsi dengan maksimal. Padahal proyek yang bertujuan mempermudah input data ini sudah menelan dana hampir Rp 1 miilar yang bersumber dari APBD Kabupaten.

 

Kepala Bagian Humas Pemkab Bondowoso, Haeriyah Yuliati  mengatakan, program jaringan privat tersebut sudah bisa dimanfaatkan meski hanya terbatas pada panggilan video (video call). 


Menurutnya, fungsi utama pembangunan intranet untuk mengakses data dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum bisa dilakukan.

 

“Setelah dianggarkan di APBD 2013 dan 2014 untuk program intranet sudah bisa kita manfaatkan. Meskipun masih terbatas pada video call belum pada taraf akses data. Tahun lalu juga kita sudah tingkatkan kapasitas untuk penambahan alat,” kata Haeriyah saat ditemui KBR, Jumat (16/1).

 

Menurut Haeriyah, hingga saat ini jaringan privat ini baru terpasang di 11 SKPD. Sementara untuk SKPD lainnya belum terpasang karena anggaran yang terbatas. Selain itu, minimnya operator juga menjadi kendala lain pemanfaatan jaringan intranet ini.

 

“Sudah ada beberapa operator yang kita berikan pelatihan, namun memang masih harus ditingkatkan lagi agar 2015 bisa berfungsi dengan optimal,” ujarnya.

 

Sementara itu, salah seorang operator intranet di Dinas Pendidikan Bondowoso, Mala Hartanto mengaku selama ini jaringan intranet tersebut kurang berfungsi. Hal ini dikarenakan jaringan tersebut hanya digunakan untuk video call saja. Bahkan Mala mengaku belum mengetahui cara melakukan input data menggunakan jaringan tersebut.

  

“Di Dinas Pendidikan hanya saya yang mendapatkan pelatihan, hanya saja untuk input data belum katanya masih dalam perencaaan. Kalau benar bisa digunakan untuk itu, mungkin akan lebih bermanfaat,” kata Mala Hartanto.

 

Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending