KBR, Situbondo - Balai Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur, mendata selama kurun dua tahun terakhir populasi banteng Jawa bertambah, setelah dibiakan dengan cara semi alami.
Pada 2012, populasi hewan itu tinggal tersisa 26 ekor kini menjadi 35 ekor.Kepala Balai Taman Nasional Baluran Emy Endah Suarni mengatakan, bertambahnya populasi dalam dua tahun ini tergolong baik. Sebab, selama ini populasi banteng Jawa (Bos Javanicus) merosot tajam.
Meski demikian, jumlah itu jauh masih jauh dibandingkan tahun 1992 yang mencapai 338 ekor. Menurunnya populasi banteng jawa itu diantaranya karena perburuan liar dan dimangsa hewan predator.
Emy Endah Suarni menambahkan, berkurangnya populasi juga disebabkan ketersediaan rumput pakan banteng yang berkurang. Tanaman akasia berduri (Acacia nilotica) yang dikenalkan sebagai sekat bakar alami justru tak terkendali dan mematikan sebaran rumput pakan.
Untuk itu, Balai Taman Nasional Baluran terus melakukan penebangan pohon akasia. Penebangan ini dilakukan sejak 2013. Hingga tahun lalu sudah 300 hektar pohon akasia yang berhasil ditebang.
Namun kata Emy, jumlah tersebut masih tergolong sedikit, melihat luasan pohon akasia yang ada di hutan Baluran mencapai 6000 hektar. Sehingga diharapkan ada pihak lain, seperti LSM lingkungan bisa membantu memberantas pohon akasia tersebut.
Editor: Antonius Eko