Bagikan:

Pihak RS di Lampung Akhirnya Bicara soal Penyebab Kematian Winda

Pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) Lampung memberi keterangan atas meninggalnya Winda Sari, pasien tunawisma yang pernah diusir oleh pihak rumah sakit. Winda meninggal dunia di RSUDAM, Rabu (21/1) kemarin sekitar pukul 17.15 W

NUSANTARA

Kamis, 22 Jan 2015 18:54 WIB

Author

Eni Muslihah

Pihak RS di Lampung Akhirnya Bicara soal Penyebab Kematian Winda

Pihak RS di Lampung, Winda

KBR, Lampung - Pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) Lampung memberi keterangan atas meninggalnya Winda Sari, pasien tunawisma yang pernah diusir oleh pihak rumah sakit. Winda meninggal dunia di RSUDAM, Rabu (21/1) kemarin sekitar pukul 17.15 WIB.

Juru bicara RSUDAM Lampung, Elitha M Utari mengatakan, sebelum meninggal pasien Windasari (25) sempat dirawat di ruang ICU karena kondisi kesehatannya terus menurun.

"Kondisi pasien memburuk sehingga dokter melakukan resusitasi pada jantung dan paru tapi tidak berhasil sehingga pasien mendarahan pada mulut dan anus dan akhirnya pasien meninggal," ujar Elitha M Utari, Kamis (22/1)

Selanjutnya, kata dia, pasien dimakamkan di pemakaman RSUDAM di Jagabaya II, Bandarlampung.

Sebelumnya Winda Sari, seorang tunawisma sempat dirawat di RSUDAM karena penyakit diabetes yang dipicu dari kecelakaan dua tahun sebelumnya. Meski kondisi luka pada bagian kakinya masih mengeluarkan bau busuk dan mengeluarkan belatung, dia sempat diusir perawat dengan alasan tidak jelas. Karena tak memiliki tempat tinggal, Windasari sempat dirawat suaminya di gerobak selama beberapa hari.

Setelah ramai pemberiataan kasusnya, petugas RSUDAM menjemput Winda Sari. Namun, selama dalam perawatan, Winda yang sehari-hari menjadi pemulung itu mengaku tidak pernah diberi makan bahkan sering dimarahi perawat.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending