Bagikan:

Pedagang di Balikpapan Tolak Pasar Tradisional Dijadikan Mal

Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan, Kalimantan Timur, sepakat menolak jika lokasi tempat mereka berdagang dijadikan Plaza Kebun Sayur.

NUSANTARA

Selasa, 13 Jan 2015 16:18 WIB

Pedagang di Balikpapan Tolak Pasar Tradisional Dijadikan Mal

Pedagang di Balikpapan, Pasar Tradisional

KBR, Balikpapan – Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan, Kalimantan Timur, sepakat menolak jika lokasi tempat mereka berdagang dijadikan Plaza Kebun Sayur.

Pasar Inpres pekan lalu ludes dilalap api dan kini kabarnya Pemerintah Kota Balikpapan akan membangun Plaza Kebun Satur di lokasi itu.

Rencana itu pun mengundang kemarahan para pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Inpres. Mereka pun menyatakan, Pasar Inpres tetap merupakan pasar tradisonal.

Ketua Pedagang Pasar Inpress, Muhammad mengatakan, mereka telah mendapat surat dari Pemerintah Provinsi setelah pasar tersebut terbakar. Dalam surat itu disebutkan, Pasar Inpres tetap Pasar Tardisional.

Selain itu kata Muhammad, selama ini mereka selalu membayar sewa, sehingga tidak ada alasan bagi Pemkot Balikpapan menjadikan pasar tersebut Pasar Modern. 

“Kalau Bunsay Dua (Plaza Kebun Sayur) maaf tidak ada cerita itu bagi kami. Karena kita sudah dapat keputusan dari provinsi pasar tetap pasar tradisional. Karena kami yang bayar (sewa), tidak mungkin tidak ada Bunsay dua, Bunsay tiga di daerah sini. Tetap ini pasar tetap pasar tradisional. Sudah banyak mal dimana-mana ada, buktinya tuh yang sudah ada saja siapa yang mengunjungi,” kata Muhammad, Senin (13/1).

Pasar Inpres sudah puluhan tahun menjadi salah satu ikon pariwisata yang selalu dikunjungi wisatawan atau tamu yang berkunjung ke Balikpapan. Di Pasar Inpres dijual berbagai macam kerajinan dan batu mulia khas Kalimantan Timur bahkan Kalimantan.  Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending