Bagikan:

PAD Kota Bogor Belum Sesuai Harapan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor masih jauh dari target, hal itu berdasarkan hasil evaluasi PAD yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor awal tahun ini.

NUSANTARA

Kamis, 15 Jan 2015 09:47 WIB

PAD Kota Bogor Belum Sesuai Harapan

PAD, bogor

KBR, Bogor - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor masih jauh dari target, hal itu berdasarkan hasil evaluasi PAD yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor awal tahun ini.


Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, setiap awal tahun pihaknya selalu melakukan evaluasi terkait pendapatan, dan masih ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang belum mencapai target yang telah ditentukan.


"Ada tiga SKPD yang belum mencapai target. Pertama Kanpora hanya 94,6 persen. Distani 96 persen dan Dinas Kesehatan 90 persen. Tapi hasil evaluasi cukup beralasan, terutama Dinas Kesehatan. Karena 2014 sudah ada dana kapitasi dalam hal ini BPJS, sehingga retribusi kita tidak bisa peroleh dari Puskesmas," katanya saat berbincang dengan KBR, Kamis (15/01)


Ade Sarip menerangkan, meski pada 2014 ada tiga SKPD yang tidak mencapai target. Namun PAD Kota Bogor pada 2014 mencapai target realisasi yakni sebesar 543 miliar. Dan pada 2015, Pemkot Bogor menargetkan PAD sebesar 617 miliar.


"Mudah-mudahan tercapai, tapi memang cukup berat kenaikkannya," jelasnya.


Selain itu, kata Ade Sarip, kebijakan MenpanRB yang baru ini juga menjadi jalan terjal untuk mencapai target realisasi PAD. Sejak diberlakukan kebijakan itu, retribusi ke Kota Bogor dari sektor perhotelan turun drastis.


"Untuk mensiasatinya, kita akan memungut pajak dari kos-kosan. Yang memiliki lebih dari 10 kamar itu kita tarik pajaknya. Selain itu, kita juga bakal meningkatkan sektor pariwisata kita agar hotel di Kota Bogor tidak kembang kempis," pungkas Ade.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending