Bagikan:

Nursyahbani: Polisi Ancam Tutup Mulut Bambang Pakai Plester

Tim kuasa hukum Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto memaparkan kronologi penangkapan kliennya.

NUSANTARA

Jumat, 23 Jan 2015 19:26 WIB

Author

Ninik Yuniati

Nursyahbani: Polisi Ancam Tutup Mulut Bambang Pakai Plester

Nursyahbani, Bambang

KBR, Jakarta - Tim kuasa hukum Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto memaparkan kronologi penangkapan kliennya.

Ketua Tim Nursyahbani Katjasungkana mengatakan, pihak Bareskrim Polri melakukan teror selama proses penangkapan Bambang. Kata dia, Bambang ditangkap di halaman sekolah Nurul Fikri selepas mengantarkan anaknya. "Begitu keluar dihentikan mobilnya untuk digeledah,” ujar Nursyahbani.

Bambang meminta surat penangkapan, namun tidak diberikan. Ia kemudian dipaksa masuk ke mobil milik aparat dan diminta diam ketika memprotes tata cara penangkapan.

“Jadi ada dua surat, penggeledahan, yang itu tidak diberikan pada Pak Bambang meski sudah diminta. Kemudian diminta untuk masuk ke dalam mobil para penangkap. Karena dia kebetulan mengajak anaknya yang mahasiswwa kedokteran, di dalam mobil mencoba menjelaskan, sebetulnya kalau ditangkap itu ada tata etikanya, prosedurnya, penangkap-penangkap itu mengatakan ‘ada plester nggak?’ Jadi teror-teror yang dilakukan terhadap Pak BW," kata Nursyahbani, Jumat (23/1).

Bambang, kata  Nursyahbani, juga diborgol paksa dengan tangan di depan kemudian dibawa ke Bareskrim.

Ia menambahkan, kliennya tidak mendapatkan hak untuk didampingi pengacara dalam pemeriksaan. Karenanya, Bambang menolak mengisi  berita acara pemeriksaan (BAP). Keterangan ini bertentangan dengan pernyataan Juru Bicara Ronnie Sompie. Ronnie menjamin hak-hak hukum Bambang terpenuhi dan proses pemeriksaan telah berjalan.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap oleh aparat Bareskrim Mabes Polri pada Jumat (23/1) pagi di Depok, Jawa Barat, saat mengantar anaknya ke sekolah.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending