KBR, Kupang - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nusa Tenggara Timur bakal menjadikan desa dan kelurahan di daerah itu sebagai desa peduli HIV/AIDS. Sekretaris KPA NTT Husein Pankratius mengatakan, pembentukan desa peduli AIDS diawali dengan penyuluhan kepada warga di desa dan kelurahan.
Dia mengatakan, tahun ini KPA NTT utamakan penyuluhan ke desa, karena di desa ada guru, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat yang bisa membantu mensosialisasikan kepada warga yang lain.
"Tahun 2015 penyuluhan kita utamakan. Fokus di desa. Di desa kelurahan. Juga kita sisipkan omong HIV, pada nasihat perkawinan, pada guru-guru yang mengajar di sekolah. Dia mengajar kepada muridnya tentang apa itu HIV dan cara penularannya, cara pencegahannya,” kata Husein Pankratius di Kupang Jumat (16/1).
“Ada orang tetangganya dia cerita. Jadi guru sangat evektif untuk melakukan penyuluhan. Para pastor pendeta, ustad, luangkan lima menit 10 menit, inilah tentang HIV.”
Husein Pankratius menambahkan, jika penyuluhan HIV/AIDS menjadi gerakan masal, dalam 10 tahun tidak ada lagi orang baru yang tertular HIV/AIDS. Dia mengatakan di NTT saat ini sudah lebih dari 3 ribu kasus HIV dengan kasus terbanyak di Kota Kupang, menyusul Kabupaten Belu di Perbatasan NTT - Timor Leste, dan Kabupaten Sikka di Pulau Flores.
Editor: Antonius Eko