KBR, Waingapu - Lebih 50 hektare sawah di Maukaba, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur NTT terancam rusak dan gagal panen.
Salah satu Warga Maukaba, Ina mengeluhkan padi di sawahnya seluas dua hektare sudah mulai rusak karena tidak mendapat air akibat selokan kering.
“Selokan kering total, sumur-sumur juga kering, pokoknya kita satu kampung Maukaba semua kering total air, pihak kelurahan sudah datang lihat ke lokasi kami di kampung sini, itu dia punya talang di Kandara patah total jadi dia punya air tidak mengalir lagi ke jurusan kami di sini,” kata Ina kepada Portalkbr, Sabtu (3/1).
Ina mengaku pasrah jika padi miliknya akan rusak dan tidak bisa dipanen. Sebab, meski ada hujan beberapa hari terakhir di Waingapu, menurutnya sudah terlambat dan tidak bisa menyelamatkan tanaman padinya dari kerusakan.
Dari pantauan di lapangan, ada kolam ikan beberapa keluarga yang sudah mengering dan kolam ikannya pecah akibat tidak ada air, selain itu akibat patahnya talang air di Kandara. Kekeringan lahan sawah juga sampai di daerah Karaha Kambaniru. Sementara, beberapa warga kini beralih menanam jagung. Hingga kini belum ada tanda-tanda talang air yang patah di Kandara akan diperbaiki.
Editor: Anto Sidharta
Kekurangan Air, Panen Padi di Sumba Timur Terancam Gagal
Lebih 50 hektare sawah di Maukaba, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur NTT terancam rusak dan gagal panen.

NUSANTARA
Sabtu, 03 Jan 2015 15:05 WIB


Kekurangan Air, Panen Padi di Sumba Timur
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai