Bagikan:

Kebakaran Hutan di Taman Nasional Baluran Semakin Parah

Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur mengungkap, luas hutan yang terbakar di wilayahnya sepanjang 2014 lalu bertambah 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, lahan yang terbakar mencapai 2.000 hektare, sementara pada 2013 l

NUSANTARA

Jumat, 16 Jan 2015 15:52 WIB

Author

Hermawan

Kebakaran Hutan di Taman Nasional Baluran Semakin Parah

Kebakaran Hutan, Taman Nasional Baluran

KBR, Situbondo – Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur mengungkap, luas hutan yang terbakar di wilayahnya sepanjang 2014 lalu bertambah 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  Pada tahun 2014, lahan yang terbakar mencapai 2.000 hektare, sementara pada 2013 lalu luas hutan yang terbakar 1.500 hektare.

Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Emy Endah Suarni mengatakan, dari jumlah tersebut kebakaran terbesar berada di Resor Perengan yang mencapai 1.000 hektare lebih. Sedangkan sisanya tersebar di sejumlah titik hutan Baluran.

Kata Emy, sebagian besar vegetasi yang terbakar adalah semak dan sabana yang mengering. Hasil penyelidikan, penyebab kebakaran dipicu ulah manusia yang sengaja membakar hutan dengan menggunakan obat nyamuk bakar. Akhirnya kebakaran makin meluas karena tanaman mengering akibat kemarau.

“Kemarin sebagian besar terjadi di Perengan. Kalau Perengan sampai 1.000 itu sudah termasuk luas padahal semua kawasan itu kan kebakaran juga, kadang kalau Resor Perengan 1.000 itu kebanyakan. Sebagian ya cuaca, orang yang membakar sedikit tetapi kalau kita memadamkanya tidak semuanya atau ada sedikit yang ketinggalan itu menjadi lagi kebakaran gitu,” kata Emy Endah Suarni kepada Portalkr, Jumat (16/1).

Emy menambahkan, kebakaran hutan tahun 2014 lalu menjadi kebakaran terluas di Taman Nasional Baluran. Karena di tahun–tahun sebelumnya kebakaran hutan tidak pernah mencapai angka 2.000 hetare. Namun meski meluas, tidak ada laporan satwa yang mati di Taman Nasional Baluran, akibat kebakaran hutan tersebut.

Ia mengakui, kebakaran di hutan Baluran diakui memang mudah terjadi karena ekosistem di daerah tersebut yang spesifik kering dan didominasi oleh sabana yang mudah terbakar. Oleh karena itu, untuk menekan luasan hutan yang terbakar, pada tahun 2015 ini pihaknya selain menambah alat pemadam kebakaran, juga sedang mengintensifkan penyuluhan terhadap warga sekitar dan patroli hutan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending