KBR, Nunukan – Warga di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terpaksa harus membayar lebih mahal ongkos tiket penerbangan.
Ini terjadi karena subsidi ongkos angkut (SOA) kembali mandeg karena proses lelang. Menurut Kepala Bidang Kominfo dan Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, Sugianto Albert, sambil menunggu proses lelang SOA, maskapai penerbangan Susi Air diminta melayani penerbangan ke wilayah perbatasan Krayan.
“Kalau dia menerbangkan rute reguler ya penuh-tidak penuhnya (harus terbang) karena dia punya rute tentunya kewajibannya melayani. Dia tidak harus tunggu penuh baru terbang. Tidak seperti itu karena dia izin rute,” ujar Albert kepada Portalkbr, Rabu (7/1)
Albert menambahkan, untuk rute reguler dari kabupeten Nunukan ke Kecamatan Krayan warga perbatasan harus membayar ongkos hingga Rp1.205.000.
Tahun ini pemerintah daerah menyediakan SOA sebesar Rp4,8 milyar. Sementara pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp1 milyar lebih guna memberikan kemudahan warga perbatasan bepergian ke ibu kota kabupaten. Dengan adanya SOA , warga perbatasan Kecamatan Krayan hanya akan membayar Rp750 ribu untuk sekali terbang ke Nunukan.
Editor: Anto Sidharta
Ini Alasan Pemkab Nunukan Minta Susi Air Tetap Layani Penerbangan ke Krayan
Warga di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terpaksa harus membayar lebih mahal ongkos tiket penerbangan.

NUSANTARA
Rabu, 07 Jan 2015 15:54 WIB


Pemkab Nunukan, Susi Air
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai