KBR, Jombang – Sejak naiknya harga gas elpiji 12 kilogram, elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram menghilang di pasaran Jombang, Jawa Timur. kondisi itu nampak terlihat di beberapa pangkalan elpiji, seperti pangkalan Desa Kaliwungu yang mengalami kekosongan stok sejak tiga hari lalu.
Salah satu pemilik pangkalan elpiji, Sumarni, mengatakan, di pangkalan elpiji miliknya hanya ada tumpukan tabung elpiji tiga kg kosong. Kekosongan ini terjadi karena lambatnya pengiriman dari depo. Kata Sumarni, sejak harga elpiji berat 12 kg dinaikan, elpiji berat tiga kg diburu para pembeli.
“Dua belas kilogram itu agak lambat biasanya saya beli itu Rp. 112 ribu jual Rp.114 ribu, sekarang per tabung naik Rp. 20 ribu, belum laku, Naik kan mulai tanggal 2 Januari kemarin, banyak yang mau jual tapi saya nggak menerima tabung besar.” Kata Sumarni.
Setiap hari banyak pembeli yang kecewa karena sudah mendatangi sejumlah agen maupun pengecer elpiji 3 kg namun tidak ada,yang ada hanya tabung elpiji 12 kg yang harganya Rp. 134 ribu hingga Rp. 140 ribu rupiah.
Mereka mengaku sudah tiga hari ini memburu elpiji 3 kg ke sejumlah pengecer sehingga harga di tingkat pengecer pun menjadi naik hingga kisaran Rp. 16 ribu.
Pemilik pangkalan, Sumarni, mengaku, karena harganya murah di pangkalannya dalam sehari mampu menghabiskan sekitar 500 tabung gas elpiji 3 kg.
Editor: Antonius Eko