KBR, Pontianak- Nelayan di Sambas hingga Ketapang Kalimantan Barat terpaksa beralih profesi karena tidak melaut sejak Desember lalu akibat cuaca ekstrim.
Sekretaris Himpunan nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Kalimantan Barat, Johanda Junaidi mengatakan, para nelayan banyak yang beralih profesi menjadi buruh bangunan hingga tukang kebun. Dia berharap bantuan khusus bagi para nelayan dari pemerintah.
“Yang jelas nelayan itukan kalau dia buruh di kapal, itukan dia bagi hasil. Kalau nelayan buruh otomatis selama tokenya masih mampu atau yang punya kapal masih mampu, itu dia sistemnya pinjam,” kata Johanda.
“Atau dia alih profesi sementara, misalnya untuk bangunan dia ikut jadi buruh bangunan. Kalaupun ada yang minta tebaskan (potongkan) kebun, ya nebas kebun. Tapi, yang jelas memang sangat memprihatinkan kondisi nelayan pada saat sekarang.”
Johanda Junaidi menambahkan rata-rata nelayan yang berganti profesi adalah para nelayan yang bekerja dengan para pemilik kapal berkapasitas di bawah 30 gross ton.
Berdasarkan data yang dimiliki HNSI diperkirakan per bulannya penghasilan para nelayan rata-rata Rp 1,8 juta ketika melaut. HNSI berharap pada akhir Januari hingga awal Februari saat cuaca perairan kembali normal, para nelayan dapat kembali melaut.
Editor: Antonius Eko