Bagikan:

Bikin OPD Baru, Pemkot Bogor Masih Kekurangan PNS

KBR, Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru pada awal tahun 2015 ini. Rencananya ada dua OPD yang akan dibentuk yakni BPBD Kota Bogor dan Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM).

NUSANTARA

Jumat, 02 Jan 2015 14:54 WIB

Bikin OPD Baru, Pemkot Bogor Masih Kekurangan PNS

Bogor, PNS

KBR, Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan membentuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru pada awal tahun 2015 ini. Rencananya ada dua OPD yang akan dibentuk. Yaitu BPBD Kota Bogor dan Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM).

Namun Pemkot Bogor mengaku masih kekurangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk bekerja di OPD baru tersebut. Sementara penerimaan PNS tahun 2015 belum dipastikan ada, karena menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, dua OPD baru tersebut akan diresmikan 10 Januari nanti. Untuk memenuhi kebutuhan pegawai di dua OPD itu, Pemkot Bogor mengaku akan menggunakan PNS yang ada sebelum nantinya akan dilakukan penyeleksian.

"Untuk penerimaan PNS 2015 ini memang belum ada. Kalau dibilang butuh, ya kita butuh penambahan PNS untuk mengisi OPD yang akan kita resmikan nanti," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/1).

Ade Sarip menambahkan, kekurangan PNS tidak hanya untuk sektor dua OPD baru itu saja. Di sektor pendidikan dan kesehatan pun Pemkot Bogor masih terbilang kekurangan.

"Nah selain untuk OPD baru, di sektor pendidikan dan kesehatan juga masih kurang. Bahkan kemarin ada beberapa tenaga PNS yang bertugas di pendidikan, kita pindahkan dulu ke Balai Kota untuk diperbantukan," jelasnya.

Sementara untuk mempromosikan tenaga honorer, lanjut Ade, harus ada beberapa mekanisme terlebih dahulu dan harus melalui beberapa tahap. "Sekarang ini tenaga honorer ada 608 orang, bisa saja diangkat jadi PNS, tapi harus bertahap," pungkasnya.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending