Rosnida Sari, dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, harus meninggalkan rumah dan bersembunyi menyusul munculnya aksi protes dan bullying di media sosial.
Hal ini terjadi gara-gara Rosnida mengajak mahasiswanya belajar dan mengenal bagaimana hubungan gender pria-wanita di sebuah gereja di Banda Aceh. Namun upaya Rosnida mengajarkan keberagaman banjir kecaman di media sosial. Ada yang menilai Rosnida murtad, bahkan ada yang mengusirnya dari Aceh. Facebooknya kebanjiran komentar negatif.
Aktivis hak asasi manusia dari Human Right Watch Andreas Harsono mengatakan, Rosnida sempat dipanggil dekan fakultas dakwah. Rosdiana mendapat teguran dari dekan. Sementara pihak universitas juga mengeluarkan permintaan maaf pada masyarakat Aceh dan meninjau kembali mata kuliah gender studies yang diajar Rosnida.
“Rosnida jelas panik. Dia tak menyangka niat baiknya ditanggapi negatif oleh masyarakat luas. Dia dituduh Kristenisasi, dituduh liberal, sampai ancaman untuk dibunuh. Ini ada di facebook. Dia harus membawa keluar ibu dan adiknya dan mencari selamat,” kata Andreas.
“Harusnya ada penjelasan pada masyarakat pada hal ini bukan sesuatu yang luar biasa. Ada orang muslim yang pergi ke pura di Bali , ngak masalah. Banyak orang yang ingin belajar spiritualisme dengan melihat spiritual orang lain,” tambahnya.
Sementara Elka, salah satu mahasiswi, mengatakan, Rosnida tak pernah memberi kuliah yang meleceng dari nilai-nilai agama. Menurutnya, dosennya itu mengajak mengunjungi gereja sekadar membanding hubungan antargender di agama lain.
Kata Elka ada 10 mahasiswa yang berkunjung ke gereja di Simpang Lima Banda Aceh. Bagi Elka ini adalah kunjungan yang pertama. Dia menegakan, Rosnida tak pernah memaksa mahasiswanya untuk ke gereja.
“Padahal tak ada paksaan untuk ke gereja. Kami ke sana hanya untuk belajar studi gender dari agama lain. Tak ada ancaman kalau ngak mau ke gereja, maka nilainya jelek,” tambah Elka.
Elka meminta pihak universitas mempelajari dulu kejadian ini sebelum menjatuhkan sanksi. Dia menilai Rosnida tak layak mendapatkan sanksi. Menurutnya, Rosnida adalah dosen yang pintar dan berani.