KBR, Lhokseumawe – Lahan tidur seluas 800 hektar di Kabupaten Aceh Utara, akan digarap menjadi lahan pertanian. Hal itu dilakukan untuk menciptakan swsembada pangan, meliputi padi, kedelai dan jagung.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh Utara, Mukhtaruddin mengatakan, komitmennya memperluas hamparan pertanian tersebut. Terutama di kawasan terisolir yang terkena dampak bekas konflik di daerah itu.
”Kita seluruhnya melibatkan masyarakat dan TNI sekarang secara bersama-sama, kemudian dinas teknis untuk pembinaan. Dananya dibagi dari dinas pertanian. Kita salurkan sarana produksinya (saprodi), mulai bibit, pupuk dan peralatan lainnya,” jelas Mukhtar kepada Portalkbr, Senin (26/1).
Ia menambahkan, program pangan bekerjasama dengan TNI itu sangat positif dalam mendongkrak perekonomian masyarakat. Mengingat kegiatan itu dilakukan bertujuan sebagai ketahanan pangan secara nasional pada 2015.
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib optimistis dengan pengembangan lahan pertanian itu. Kata dia, selain menanam tanaman, aparat TNI juga dilibatkan dalam pemulihan sejumlah saluran irigasi yang rusak.
”Ini sangat membantu sekali, karena biasanya kalau terlibat TNI langsung semua kendala beres. Mudah-mudahan hasil pertanian Kita terus mengalami peningkatan,” ucapnya.
Sementara Komandan Distrik Militer 0103/Aceh Utara, Iwan Rosadryanto mengatakan, seluruh satuan Bintara Pembina Desa (Bintara) berkekuatan 400 prajurit akan dilibatkan dalam program ketahanan pangan tersebut.
Editor: Antonius Eko