Bagikan:

5 Ribuan Turis Tiongkok akan Kunjungi Banyuwangi, Ini Syaratnya

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjanji akan mendatangkan 5.000-8.000 turis dari Tiongkok ke Kabupaten Banyuwangi perbulanya.

NUSANTARA

Kamis, 08 Jan 2015 14:33 WIB

Author

Hermawan

5 Ribuan Turis Tiongkok akan Kunjungi Banyuwangi, Ini Syaratnya

Turis Tiongkok, Banyuwangi

KBR, Banyuwangi – Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjanji akan mendatangkan 5.000-8.000 turis dari Tiongkok ke Kabupaten Banyuwangi perbulanya.

Namun, Kepala Biro Kerjasama Perekonomian Dinas Pariwisata Pemprov Jawa Timur, I Made Sukharta, memberi sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Pemkab Banyuwangi jika rencana itu terwujud.

Menurut Sukharta, syarat utama yang harus dipenuhi yaitu pesawat yang mendarat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi minimal berkapasitas 400 kursi.

“Keinginan dari turis Tianjin ini misalnya langsung ke Banyuwangi oleh karena itu pesawat yang bisa landing di Banyuwangi membutuhkan untuk penumpang 400 itu kan harus boing,” kata I Made Sukharta (8/1).

Kata Made, kerja sama pariwisata dengan Banyuwangi bisa menjadi terobosan untuk meningkatkan arus wisatawan dari Cina ke Jawa Timur. Banyuwangi dipilih karena memiliki sejumlah obyek wisata potensial seperti Gunung Ijen, Sukamade dan Plengkung.

Made menambahkan, selama ini tujuan wisatawan Tiongkok ke Indonesia lebih banyak ke Bali. Oleh karena itu, paket wisata yang dipromosikan yakni Tianjin - Banyuwangi - Bali.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Jawa Timur Susariningsih mengatakan, wisatawan Tiongkok menempati urutan ketiga di Jawa Timur setelah Malaysia dan Singapura. Pada 2013 jumlah wisatawan Tiongkok mencapai 18 ribu orang dari total 300.900 turis yang datang ke Jawa Timur. Sedangkan pada 2014, jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Jawa Timur naik 12 persen.

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending