KBR68H, Pontianak - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menyatakan hasil laut di perairan Kalimantan Barat sudah dirampok nelayan asing. Sejak dua dekade terakhir, hasil tangkapan nelayan menurun sampai 70 persen.
Sekretaris HNSI Kalimantan Barat, Johanda Junaidi mengatakan di era 80an, nelayan bisa menangkap ikan sampai 4 ton. Namun sekarang setengah ton saja sudah beruntung. Sementara itu, selama ini kapal-kapal nelayan asal Vietnam dan Thailand mendominasi pencurian ikan di perairan Kalimantan Barat.
“Kalau kita bedakan dengan era tahun 80an dengan sekarang itu turunnya hampir 70 persen. Karena, di era tahun 80an karena saya orang Mempawah (Kabupaten Pontianak) kalau di Kuala Mempawah itu ikan tongkol untuk satu kapal sekali masuk bisa sampai 3-4 ton. Tapi, kalau sekarang 3 Minggu mereka melaut dan bawa setengah ton itu saja sudah lumayan. Karena, saat ini sulit sekali,” kata Johanda.
Johanda Junaidi menambahkan, penurunan hasil perburuan ikan juga disebabkan saat ini biaya melaut tergolong tinggi. Kata dia, biaya operasional sekali melaut saat ini Rp 5 juta yang terkadang tak balik modal dengan hasil tangkapan.
Editor: Antonius Eko