KBR68H, Denpasar - LSM perlindungan satwa Pro-Fauna Indonesia mencatat rata-rata dalam satu bulan sebanyak 20 ekor monyet ekor panjang diperdagangkan di Kota Bali. Primata itu dijual-belikan di pasar burung atau unggas.
Juru Kampanye Pro-Fauna Indonesia, Bayu Sandi mengatakan, harga monyet ekor panjang di pasar bisa mencapai Rp 300 ribu per ekor. Monyet ekor panjang cukup banyak diperdagangkan karena diminati sebagai binatang peliharaan.
“Kita melihat setiap ada permintaan dari masyarakat, mereka akan terus menerus mencari. Kemudian kalau ditanya nilai apa? Ini hanya semacam hiburan bagi masyarakat. Padahal hiburan kita bisa ke hewan lain bisa anjing atau kucing tetapi ada semacam prestise bahwa kita bisa memelihara satwa langka,” kata Bayu Sandi.
Bayu Sandi menegaskan lebih dari 95 persen primata yang diperdagangkan di Indonesia adalah hasil tangkapan dari alam. Proses penangkapan, pengangkutan dan perdagangan primata sering kali juga kejam. Banyak primata yang mati dalam proses tersebut.
Editor: Antonius Eko
