Bagikan:

Tanggul Timur Kembali Memakan Nyawa

Seorang warga yang diduga berasal dari Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) tewas setelah terjadi baku tembak dengan aparat gabungan TNI/Polri di Tanggul Timur, Kali Kopi, area pertambangan PT Freeport Indonesia, Kamis (9/1) sekitar pukul 17.30 Waktu Timika.

NUSANTARA

Jumat, 10 Jan 2014 16:39 WIB

Author

Spedy Paereng

Tanggul Timur Kembali Memakan Nyawa

Tanggul Timur, Nyawa, Papua, PT Freeport Indonesia, Sulistyo Pudjo

KBR68H, Timika – Seorang warga yang diduga berasal dari Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) tewas setelah terjadi baku tembak dengan aparat gabungan TNI/Polri di Tanggul Timur, Kali Kopi, area pertambangan PT Freeport Indonesia, Kamis (9/1) sekitar pukul 17.30 Waktu Timika.

Juru Bicara Polda Papua, Sulistyo Pudjo menuturkan, peritiwa ini terjadi ketika aparat gabungan sedang berpatroli ke Tanggul Timur karena diduga lokasi tersebut sering didatangi kelompok sipil bersenjata.

“Ketika bertemu langsung terjadi kontak senjata. Mereka yang tembak duluan dan dibalas oleh aparat gabungan. Akibatnya satu orang tewas dan aparat gabungan berhasil menyita satu pucuk senjata jenis M-16 dan tiga magazin,” jelas Pudjo.

Pudjo menuturkan, kontak senjata antara aparat gabungan TNI/Polri dan kelompok sipil bersenjata ini terjadi kurang lebih 10 menit. Kelompok bersenjata tersebut langsung kabur  ke hutan.

Aparat gabungan tidak langsung melakukan evakuasi karena situasi yang sudah semakin gelap. Hari ini baru dilakukan evakuasi dan rencananya akan dibawa ke Klinik Kuala Kencana untuk diotopsi.

Tanggul Timur, Kali Kopi merupakan daerah rawan terjadi penembakan. Beberapa tahun lalu, sejumlah peristiwa besar terjadi di lokasi ini. Penembakan dan pembakaran kendaraan L300 milik salah satu kontraktor Freeport. Tiga orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Dua petinggi Freeport juga pernah menjadi korban. Kendaraan yang mereka tumpangi dibakar seteleh ditembak oleh orang yang tak dikenal. Terakhir, di sekitar lokasi tersebut, sejumlah aparat Kampung Nayaro menjadi sasaran tembak. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun peristiwa tersebut mengakibatkan ratusan bahkan ribuan warga Kampung Nayaro memilih mengungsi ke Timika karena ketakutan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending