Bagikan:

Sultan HB X: Tak Semua Cucu Saya Dapat Dana Keistimewaan

KBR68H, Yogyakarta - Raja Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan wayah dalem (cucu Hamengku Buwono) yang berhak mendapatkan honor dana keistimewaan adalah cucu yang tercatat sebagai abdi dalem.

NUSANTARA

Rabu, 08 Jan 2014 11:48 WIB

Sultan HB X: Tak Semua Cucu Saya Dapat Dana Keistimewaan

sultan hamengkubuwono, dana keistimewaan, cucu

KBR68H, Yogyakarta - Raja Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan wayah dalem (cucu Hamengku Buwono) yang berhak mendapatkan honor dana keistimewaan adalah cucu yang tercatat sebagai abdi dalem.

Karenanya, dia membantah jika semua cucu menerimanya.
“Endak semua. Hanya yang jadi abdi dalem,” ujar Sultan sebelum mengikuti rapat paripurna di DPRD DIY, Selasa (7/1).

Adapun sesuai tradisi Kraton, menurut dia, cucu yang harus masuk ke Kraton menjadi abdi dalem adalah cucu barep (pertama). “Yang lain belum tentu,” jelas Sultan.
Sebelumnya, Penghageng Tepas Danarto Poera Kraton, GBPH Cakraningrat menyebutkan, wayah dalem yang tercatat menerima danais kurang dari 100 orang.

Sesuai tradisi Kraton pula, kata dia, semua putra dan wayah dalem memperoleh previlege untuk menerima honor tersebut. Menurut Cakraningrat, honor itu diberikan
sebagai tanda bahwa yang bersangkutan adalah wayah dalem.

“Dulu memang putra pertama [cucu barep] harus masuk Kraton, tapi sekarang enggak begitu lagi,” terangnya.

Sultan mengaku, akan mengevaluasi penyaluran honor itu ke Kraton. Terkait adanya kritik dari Forum Masyarakat Sipil untuk Keistimewaan DIY (Formais) agar honor itu diberikan tepat sasaran, Sultan melempar ke Pusat.

“Protes ke Pemerintah Pusat jangan saya,” kata dia.

Sultan menandatangani Surat Keputusan (SK) terkait honor itu adalah angka yang disetujui Kementerian Keuangan. “Ya nanti saya evaluasi. Kraton juga bisa bayar sendiri kok.”


Satu hal yang menjadi catatannya adalah modernisasi penyaluran honor tersebut. Serta, pemberian pelatihan pada bagian kas Kraton untuk membuat laporan.


“Karena selama ini Kraton dan Pakualaman tidak punya pengalaman seperti proyek-proyek pemerintah,” ujar dia.

Sumber: Radio Star Jogja

Editor: Doddy Rosadi


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending