Bagikan:

Ribuan Keluarga Miskin di Balikpapan Belum Terdaftar di BPJS

KBR68H, Balikpapan

NUSANTARA

Jumat, 03 Jan 2014 09:47 WIB

Ribuan Keluarga Miskin di Balikpapan Belum Terdaftar di BPJS

warga miskin, BPJS, belum terdaftar

KBR68H, Balikpapan – Ribuan keluarga miskin di Balikpapan Kalimantan Timur belum terdaftar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dyah Muryani mengatakan, intitusinya tengah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) agar  delapan ribuan keluarga miskin  bisa terdaftar dalam BPJS Kesehatan.

“Gakin kita juga nanti (seluruhnya) masuk BPJS. Gakin kita gak banyak cuma 18 ribu, tapi belum masuk semua ke Jamkesmas. 10 ribu kali (jumlah gakin yang masuk program BPJS saat ini), mungkin saya nanti akan rapat dengan Bappeda, bisa saja nanti dibuat, kita membayar iuran ke BPJS (agar semua gakin masuk),” kata Dyah Muyani di Balikpapan, Jumat (3/1).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dyah Muryani menambahkan, di Balikpapan ada 150 ribu jiwa yang masuk BPJS, termasuk PNS, Polri dan TNI. Mulai 1 Januari 2014 kemarin, BPJS Kesehatan resmi berlaku. Namun sekitar 20 juta warga miskin masih berlum terdaftar di dalamnya.

Besar iuran untuk peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja yaitu, untuk rawat inap per orang per bulan, kelas tiga sebesar Rp25.500, kelas dua sebesar Rp42.500, dan kelas satu sebesar Rp59.500, dengan sistem pembayaran iuran minimal tiga bulan di depan.

Sebanyak 140 juta peserta BPJS tahap pertama juga meliputi kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebanyak 86,4 juta jiwa, Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebanyak 11 juta jiwa, 16 juta peserta Askes, tujuh juta peserta Jamsostek dan 1,2 juta peserta dari unsur TNI/Polri. Berbeda dengan BPJS Kesehatan berlaku efektif mulai 1 Januari 2014, BPJS Ketenagakerjaan akan beroperasi per 1 Juli 2015.

Editor: Doddy Rosadi


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending