Bagikan:

Ratusan SAD Korban Penggusuran PT Asiatic Dipindah ke Dinas Kehutanan Jambi

KBR68H, Jakarta

NUSANTARA

Kamis, 02 Jan 2014 22:38 WIB

Author

Nur Azizah

Ratusan SAD Korban Penggusuran PT Asiatic Dipindah ke Dinas Kehutanan Jambi

Ratusan SAD Korban Penggusuran PT Asiatic Dipindah ke Dinas Kehutanan Jambi

KBR68H, Jakarta – Seratusan keluarga Suku Anak Dalam dipindahkan dari pendopo Gubernuran Jambi ke gedung Dinas Kehutanan. Sebelumnya, seratusan keluarga Suku Anak Dalam mengungsi ke pendopo Gubernuran Jambi setelah tanah adat mereka dirampas PT Asiatic Persada. Pendamping Suku Anak Dalam Jambi, Ryan Hidayat mengatakan, mereka dipindahkan sejak 28 Desember lalu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Suku Anak Dalam mendapat sumbangan dari orang sekitar. (Suku Anak Dalam: Kembalikan Kawasan Tempat Kami Hidup)

“Kalau sekarang mereka nginepnya di Kantor Dinas Kehutanan provinsi Jambi. Belum ada solusi yang diberikan pemerintah atas penggusuran itu. Sekarang ini mungkin sekitar kalau dulu banyak, ya, tapi karena mereka harus cari penghidupan juga mungkin tinggal sekitar 100 kepala keluarga. Mereka juga sebenarnya dipindahkan oleh Pemprov Jambi dengan alasan di kantor Gubernur akan ada acara. Sehingga mereka dipindahkan ke kantor Dinas Kehutanan. Pemindahan itu dilakukan jam 2 malam,” terang Ryan kepada KBR68H, Kamis (02/01).

Sejak pertengahan Desember lalu sekitar 350an warga Suku Anak Dalam yang berada di empat dusun di Kabupaten Batanghari, Jambi mengungsi ke kantor Gubernur Jambi. Ini terjadi setelah PT Asiatic Persada mengusir mereka dari lahan yang diklaim perusahaan tersebut. Pendamping Suku Anak Dalam Jambi, Ryan Hidayat mengatakan, mereka adalah bagian dari 500an keluarga Suku Anak Dalam yang bermukim di empat dusun yakni di dusun Bukit Tawang, Tanah Menang, Padang Salak, dan Pinang Tinggi. (Lihat: Diusir Brimob dan Satpol PP, Warga Suku Anak Dalam Terpaksa Mengungsi)

Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending