Bagikan:

Polisi Sulit Reka Ulang Kematian Singa di KBS

Tempat Kejadian Perkara tewasnya seekor Singa Afrika di Kebun Binatang Surabaya telah dibersihkan, sehingga menyulitkan Tim Kementerian Kehutanan untuk melakukan penyelidikan.

NUSANTARA

Minggu, 12 Jan 2014 22:21 WIB

Author

Nur Azizah

Polisi Sulit Reka Ulang Kematian Singa di KBS

singa, kebun binatang surabaya

KBR68H, Jakarta - Tempat Kejadian Perkara tewasnya seekor Singa Afrika di Kebun Binatang Surabaya telah dibersihkan, sehingga menyulitkan Tim Kementerian Kehutanan untuk melakukan penyelidikan. 


Kepala Sub Direktorat Penyidikan Wilayah I Kementerian Kehutanan Suhariono mengatakan, salah satunya kawat seling yang melilit leher singa bernama Michael itu sudah berubah posisinya. Kata dia, perubahan posisi alat bukti di TKP ini juga menyulitkan kepolisian melakukan reka ulang.


"Itu pada saat terjadi kematian Michael yang diketahui jam setengah enam pagi. Dari pihak itu melaporkan ke petugas kehutanan, ada yang melaporkan ke pihak polisi dan seterusnya. Dari pihak pengelola mengambil inisiatif untuk segera melakukan otopsi, sehingga sebelum datangnya penyidik rekan-rekan dari Poltabes maupun penyidik kami dari kehutanan, TKP tempat tergantungnya itu sudah berubah otomatis. Karena tindakan tadi mengakibatkan TKP tidak utuh lagi, mengakibatkan kesulitan bagi penyidik kepolisian maupun penyidik kami kehutanan untuk melakukan rekonstruksi," ujarnya.


Suhariono menambahkan, akan memberikan masukkan terkait perbaikan kandang bagi satwa satwa di KBS. Menurut Hariono, pihaknya juga akan menyampaikan kecerobohan pihak KBS kepada rekannya di Kementerian Kehutanan agar mengevaluasi hal itu. 


Sebelumnya satu dari enam ekor Singa asal Afrika mati terlilit kawat seling. Hasil penyelidikan sementara, Singa tersebut mati karena kehabisan oksigen dan menyisakan kuku yang menancap di leher.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending