KBR68H, Denpasar - Industri perhotelan di Pulau Bali terlibat perang tarif jasa penginapan. Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Bali menelisik perang tarif ini disebabkan kegagalan pemerintah setempat membatasi izin pembangunan hotel.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Bali Ketut Ardana mengatakan saat ini banyak pengusaha hotel menurunkan tarif kamar agar tetap mampu beroperasi.
“Ruko jadi hotel, luas tanah yang 5 are atau 7 are saja juga jadi hotel yang kondisinya saat ini mereka akhirnya perang tarif. Jangan heran kalau ada hotel bintang tiga itu dijual Rp 250 ribu atau Rp 275 ribu (per malam). Itu realita yang terjadi. Apakah kita akan membiarkan hal ini terus berlangsung,” kata Ketut Ardana.
Ketut Ardan menyebutkan kondisi yang lebih parah adalah adanya pembiaran pembangunan hotel yang melanggar aturan sempadan pantai, sungai maupun jurang.
Akibat pembangunan hotel yang masif ini, PHRI Bali memprediksikan jumlah kamar hotel di Bali akan terus bertambah. Saat ini jumlahnya diperkirakan telah lebih dari 90.000 kamar.
Editor: Anto Sidharta
Perang Tarif, Hotel Bintang 3 di Bali Rp 250 Ribu Per Malam
Industri perhotelan di Pulau Bali terlibat perang tarif jasa penginapan. Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Bali menelisik perang tarif ini disebabkan kegagalan pemerintah setempat membatasi izin pembangunan hotel.

NUSANTARA
Jumat, 31 Jan 2014 18:55 WIB


Perang Tarif, Hotel Bintang 3, Bali
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai