KBR68H, Jakarta - Sejumlah penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) membuka tempat belajar dan bermain bagi anak balita di pengungsian banjir di Kampung Pulo Jakarta.
Fasilitas itu antara lain dibuka oleh PAUD Bina Melati dan PAUD Mandiri. Dua tempat belajar anak itu sebelumnya turut terendam banjir. Salah seorang pengajar dari PAUD Bina Melati, Jamilah, mengatakan anak-anak perlu ruang sendiri agar tidak bermain di jalanan.
"Jadi kita disuruh membuka belajar anak-anak. Jadi nggak boring anak-anaknya di sini. Stress juga kan selama di penampungan, kita manfaatkan. Jadi anak-anak biar bergembira. (Belajarnya mirip di PAUD?) Iya, kita bernyanyi, bergembiralah," kata guru PAUD Jamilah, di pengungsian Suku Dinas Kesehatan Jakarta, Kampung Melayu.
Jamilah menambahkan, ruang belajar anak akan dibuka sampai pengungsi benar-benar pulang. Menurut penyelenggara PAUD, selain membutuhkan makan dan mandi, anak-anak di pengungsian juga butuh ruang bermain dan perhatian orang tua. Sebagian pengungsi anak adalah murid di kedua PAUD ini. Namun, tempat belajar ini terbuka bagi seluruh anak-anak pengungsi. Saat ini jumlah pengajar ada enam orang. Menurut Jamilah, respon anak-anak di pengungsian sangatlah baik.
Editor: Antonius Eko