Bagikan:

Pengungsi di Sulut Berkurang Hingga 25 Ribu

Jumlah pengungsi korban banjir dan tanah longsor di Sulawesi Utara mulai berkurang. Saat ini tercatat sekitar 15 ribu jiwa setelah air surut. Sebelumnya, jumlah pengungsi sempat mencapai sekitar 40 ribu jiwa.

NUSANTARA

Selasa, 21 Jan 2014 19:44 WIB

Pengungsi di Sulut Berkurang Hingga 25 Ribu

Pengungsi di Sulut, 25 Ribu

KBR68H, Jakarta - Jumlah pengungsi korban banjir dan tanah longsor di Sulawesi Utara mulai berkurang. Saat ini tercatat sekitar 15 ribu jiwa setelah air surut. Sebelumnya, jumlah pengungsi sempat mencapai sekitar 40 ribu jiwa.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Christ Laotongan menyatakan, belasan ribu pengungsi itu belum kembali ke rumah karena lumpur memendam rumah mereka hingga tiga meter.

"Jumlah pengungsi 15 ribu sekarang. Di titik-titik pengungsian memang sudah tidak terlihat lagi aktivitas tapi sebagian warga itu kalau malam ada yang rumahnya belum bisa dibersihkan secara menyeluruh itu kembali lagi (ke pengungsian). Jadi siang mereka pulang untuk kerja, malamnya mereka kembali ke tempat pengungsian lagi. Karena lumpur itu masuk ada yang sampai 2 - 3 meter itu," ujarnya saat dihubungi KBR68H, Selasa (21/1)

Christ Laotongan menambahkan saat ini bantuan logistik dan obat-obatan masih mencukupi untuk para pengungsi.

Pascabanjir, Dinas Kebersihan setempat beserta relawan mulai membersihkan sisa-sisa sampah dan lumpur di jalanan dan juga puing-puing bangunan yang berserakan akibat banjir.

Penyakit Pengungsi


Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Grace Punuh mengatakan, lambatnya penanganan kebersihan dalam pascabanjir Bandang yang terjadi di Kota Manado, akan mengancam masyarakat terkena berbagai macam penyakit. Sampai saat ini, sudah ada 5.411 orang yang terkena penyakit dengan berbagai macam penyakit yang menonjol.

“Sejauh ini dari tanggal 14 sampai tanggal 20, ada beberapa penyakit menonjol yang kita dapati dalam diagnose pasien selama pengobatan di pos kesehatanyaitu ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Atas, penyakit kulit (hermatitis) kalau orang bilang gatal-gatal, luka tusuk kena paku atau seng dan maag,” jelas Grace Punuh.

Sampai saat ini, kata Punuh, Tim Kesehatan yang diterjunkan di lapangan sebanyak 200-an dokter. Mereka tersebar di 55 Posko Kesehatan di Kota Manado. Ia juga mengimbau masyarakat untuk  mewaspadai penyakit demam berdarah, tetanus, leptospirosis  dan typus.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending