Pemkot Manado Tetapkan Status Darurat Bencana

KBR68H, Manado - Pemerintah Kota Manado, Sulawesi Utara, menetapkan status daerah darurat bencana. Walikota Manado Vicky Lumentut mengatakan, penetapan status darurat  bencana  ini  untuk  memudahkan  koordinasi penanganan bencana.

“Kita menetapkan status Kota Manado saat ini sebagai status daerah darurat bencana. Kita berharap hujan kencang dan angin cepat reda agar antisipasi serta evakuasi yang dilakukan berjalan lancer,” ujar Lumentut.

Ia menegaskan, status Manado sebagai daerah darurat bencana akan berlaku hingga 29 Januari mendatang.  Lumentut mengaku sudah memerintahkan para camat turun langsung ke lokasi banjir dan segera memenuhi kebutuhan warga.

Sementara, Keuskupan Manado membuka Posko Pelayanan Bantuan Bencana. Ketua Posko Pastor Joy Derry mengatakan melalui posko ini masyarakat yang tidak terkena bencana dapat memperoleh informasi dan menyalurkan bantuan mereka ke warga yang membutuhkan.

“Saat ini warga banyak membutuhkan makanan, apalagi keadaan masih hujan jadi mereka juga membutuhkan tempat tidur dan selimut,” kata Pastor Joy.

Dia juga menambahkan sat ini Keuskupan Manado juga sudah membuka dapur umum di Unika De la Sale Komos Winasa dan di Paroki Santo Michael Perkamil.

Menurut Pastor Joy, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan pokok ke beberapa lokasi pengungsian.

Pastor Joy Derry juga meminta umat katolik dan masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan mereka ke lokasi pengungsian dapat melakukannya lewat  Posko Pelayanan Bantuan Bencana Banjir Manado. Posko ini terletak di Rumah Keuskuapan Manado yang berlokasi di Jalan Sam Ratulangi nomor 66 Manado.

Banjir besar Rabu lalu (14/1) melanda Manado. Badan Penanggulangan Bencana Kota Manado mencatat ada lima kecamatan terkena banjir dan longsor. Kecamatan Wenang dan Tikala yang terparah. Dalam peristiwa itu 5 tewas dan 2000 orang mengungsi.

Sumber: Radio Montini
Editor: Anto Sidharta