Bagikan:

Pasokan Logistik untuk Korban Banjir di Manado Belum Optimal

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara mengakui koordinasi pembagian makanan belum optimal dalam penanganan bencana banjir di Manado. Akibatnya, sebagian warga korban banjir belum mendapatkan jatah makan. Banjir melanda kota itu, Rabu k

NUSANTARA

Kamis, 16 Jan 2014 12:38 WIB

Author

Bambang Hari

Pasokan Logistik untuk Korban Banjir di Manado Belum Optimal

banjir, manado

KBR68H, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara mengakui koordinasi pembagian makanan belum optimal dalam penanganan bencana banjir di Manado. Akibatnya, sebagian warga korban banjir belum mendapatkan jatah makan. Banjir melanda kota itu, Rabu kemarin. 


Petugas BPBD Sulawesi Utara Chris Laotongan mengatakan pembagian makanan bermasalah karena belum adanya pemeriksaan data korban pengungsi di posko bantuan. Ia berjanji dalam waktu dekat proses pendataan bakal dimaksimalkan.Sementara itu, korban meninggal akibat banjir di Manado kini berjumlah lebih dari 15 orang.


"Fokus tujuan kami masih ke soal penyelamatan warga. Jadi untuk logistik itu kami akan segera menata kembali aturannya. Mudah-mudahan hari ini lebih baik lagi. Sebenarnya bantuan logistik memang sudah dikirim. Hanya mungkin ada satu dua orang yang belum sempat dapat, karena kan belum didata secara baik. Kemarin itu kan fokusnya masih penyelamatan," kata Chris Laotongan ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Kamis (16/1).


Banjir menerjang sebagian wilayah Manado pada Rabu kemarin hingga hari ini. Banjir memaksa ribuan warga mengungsi. Ratusan orang lainnya yang terjebak di tengah banjir baru bisa keluar pagi ini. 


Banjir dan tanah longsor bukan saja hanya melanda Kota Manado, tetapi juga menerjang sebagian wilayah di Sulawesi Utara. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending