Bagikan:

Pasar di Perbatasan NTT

KBR68H, NTT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag), Nusa Tenggara Timur kembali mengoperasikan pasar-pasar perbatasan NTT-Timor Leste.

NUSANTARA

Selasa, 28 Jan 2014 11:24 WIB

Author

Silver Sega

Pasar di Perbatasan NTT

perbatasan NTT, NTT - Timor Leste, pasar perbatasan

KBR68H, NTT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag), Nusa Tenggara Timur kembali mengoperasikan pasar-pasar perbatasan NTT-Timor Leste. Kepala Dinas Perindag NTT, Bruno Kupok mengatakan, pengoperasikan pasar perbatasan ini sudah dibicarakan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT dan Timor Leste. Sebelumnya, Pemda menyerahkan pengelolaan enam pasar perbatasan, tetapi saat ini tidak berjalan.

"Pembicaraan kita kemarin dengan Kadin Timor Leste dan Kadin NTT, itu penekanan salah satu aspeknya adalah bagaimana menghidupkan kembali pasar perbatasan. Kita semua sudah tahu bahwa memang di daerah perbatasan dengan Timor Leste, itu ada sekitar enam pasar yang telah dibangun oleh pemerintah pusat dan sudah diserahkan ke kabupaten untuk dioperasikan dilaksanakan, tetapi terakhir ini kita lihat ada kendala. Dia belum dapat berjalan sebagaimana mestinya dan ini yang nantinya juga kita sedang dalami sehingga kita harapkan kedepan bisa berjalan kembali," kata Bruno Kupok.

Bruno Kupok mengharapkan, pengoperasian pasar perbatasan ini dapat meningkatkan perekonomian warga dan menekan aksi penyelundupan ke Timor Leste. Pasar perbatasan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2012 silam. Namun pasar itu hanya beroperasi beberapa saat. Ini karena gangguan keamanan serta pemberlakuan pajak yang dianggap memberatkan warga. Sebelumnya, Bupati Belu Joachim Lopez meminta pemerintah pusat memberi perlakuan khusus tentang pengelolaan dan pengaturan pasar perbatasan. Hal itu untuk memudahkan pergerakan ekonomi warga di perbatasan.


Editor: Fuad Bakhtiar

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending