Bagikan:

Menteri Kehutanan Tak Persoalkan Barter Hewan KBS

Kementerian Kehutanan tidak mempersoalkan barter satwa yang dilakukan Kebun Binatang Surabaya (KBS) selama dilakukan oleh lembaga yang berkompeten dan bertujuan untuk kesejahteraan satwa.

NUSANTARA

Selasa, 21 Jan 2014 09:58 WIB

Menteri Kehutanan Tak Persoalkan Barter Hewan KBS

singa, kebun binatang surabaya

KBR68H, Jakarta - Kementerian Kehutanan tidak mempersoalkan barter satwa yang dilakukan Kebun Binatang Surabaya (KBS) selama dilakukan oleh lembaga yang berkompeten dan bertujuan untuk kesejahteraan satwa. 


Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan, barter satwa bisa dilakukan antar kebun binatang, apabila salah satu tempat penampungan tersebut telah penuh dan tidak layak lagi untuk ditempati. Cara tersebut dinilai lebih efektif demi menjaga kelestarian satwa kebun binatang.


"Sebetulnya satwa itu adalah milik negara, bukan (barter) itu sebetulnya persoalannya, soal yang paling penting adalah kesejahteraan satwa. Penyelamatan dari satwa yang mati dan manajemen yang bagus. kalau suatu kebun binatang penuh bisa saja dititipkan ke kebun binatang yang lain, dan kalau sudah bagus kemudian diambil lagi juga tidak masalah. Isunya sebetulnya bukan itu, tapi bagaimana agar satwa tidak mati lagi," kata Zulkifli Hasan.


Zulkifli mengaku akan mendukung langkah yang diambil oleh pihak pengelola selama untuk keselamatan satwa. 


Sementara, bekas Pengelola Kebun Binatang Surabaya membantah telah terjadi penukaran hewan dengan sejumlah mobil. Bekas pengelola KBS Tonny Sumampauw mengatakan pihaknya hanya memindahkan hewan-hewan di sana yang sudah kelebihan kapasitas sebelum dilepasliarkan.


"Kita tidak ada barter hanya mutasi. Kami memang mendapatkan hibah perbaikan sarana baru, kandang-kandang baru dari BUMN, BUMND, banyak kita. Pada saat tim mengelola, banyak BUMN dan swasta membantu. Mereka yang bayar bangunan, termasuk kendaraan. Jadi jangan diartikan itu sebagai barter. Nah yang ini memang diisukan saja," ujarnya.


Sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mencatat telah kehilangan 420 satwa langka. Dia menduga ratusan hewan itu telah ditukar pengelola dengan barang bergerak seperti mobil. Risma mencontohkan hewan langka yang hilang adalah jalak bali dan komodo yang bernilai ratusan juta rupiah.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending