Bagikan:

Lurah Kampung Melayu: Dijemput Paksa, Pengungsi Kembali ke Rumah

Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Bambang Pangestu mengaku tidak dapat mencegah warganya kembali ke rumah meski ketinggian banjir terus bertambah. Kata dia, meski sudah diimbau dan dijemput paksa, sejumlah korban banjir masih berkeras kembali ke rumahn

NUSANTARA

Rabu, 22 Jan 2014 21:56 WIB

Lurah Kampung Melayu: Dijemput Paksa, Pengungsi Kembali ke Rumah

Lurah Kampung Melayu, Pengungsi

KBR68H, Jakarta - Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Bambang Pangestu mengaku tidak dapat mencegah warganya kembali ke rumah meski ketinggian banjir terus bertambah. Kata dia, meski sudah diimbau dan dijemput paksa, sejumlah korban banjir masih berkeras kembali ke rumahnya. Mereka yakin dapat bertahan di lantai dua atau tiga rumahnya selama banjir Ibukota.

"Datanya tidak bisa saya sebut karena mereka juga moving. Yang jelas ketika kita jemput paksa mereka tetap kembali karena yakin bisa bertahan di lantai dua atau lantai tiga. (Beberapa posko sudah penuh, ke mana mereka akan diungsikan?) Mereka kita bawa ke posko kosong seperti di gelanggang olah raga di Jalan Otista. Tapi dari 7 yang kita jemput, dua pulang lagi. Biasanya laki-laki dewasa," kata Bambang kepada KBR68H di pengungsian Kampung Pulo.

Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu menambahkan, proses evakuasi hari ini sempat dihentikan karena derasnya arus Sungai Ciliwung. Namun, tim evakuator tetap bersiaga. Menurutnya, selain di tempatkan di gelanggang olah raga  Jl. Otista, warga yang dijemput paksa akan diungsikan di empat posko lainnya yang masih kosong. Empat posko tersebut adalah diantaranya di bengkel Trimarta dan Masjid Ruhul Islam.

Bambang menambahkan, jumlah warga yang terkena dampak banjir tahun ini hampir 19 ribu orang. Mereka berasal dari 112 rukun tetangga. Dari jumlah itu, hanya sekitar 7 ribu orang yang mengungsi ke posko pengungsian.

Pengaduan Dampak Banjir

Terkait banjir, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima ratusan laporan pengaduan masyarakat tentang jalan rusak selama musim hujan.

Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, kerusakan ini terjadi di jalan raya umum dan jalan tol Ibukota. Dia mendesak Jasamarga dan Dinas Pekerjaan Umum Jakarta memperbaiki jalan rusak tersebut.

"Ya pertama manajemen Jasamarga terkait dengan jalan tol. Dan itu sudah diterima direksi dan berjanji akan segera diperbaiki. PU DKI juga sudah kami minta lewat tweeter dia. Saya lihat twitter DKI sangat aktif seperti di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," ujar Tulus kepada KBR68H

Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menambahkan, pengaduan jalan rusak ini diterima lembaganya melalui telepon dan media sosial. Menurutnya, sebagian besar masyarakat mengadu karena mengalami kecelakaan akibat jalan rusak. Terutama kecelakaan sepeda motor.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending