KBR68H, NTT - Badan Narkotika Nasional BNN Nusa Tenggara Timur mendeteksi jalur peredaran baru sindikat narkoba ke wilayah tersebut. Kepala BNN NTT Alo Dando mengatakan, jalur peredaran baru tersebut adalah Timor Leste, Labuan Bajo, Sumba Barat Daya, dan Sikka. Jalur tersebut terdeteksi setelah BNN NTT menelusuri seluruh kabupaten itu.
"Akhir-akhir ini memang NTT menjadi sangat rawan dengan jaringan baru, sindikat baru. Sekarang dengan dari Timor Leste sebagai pintu masuk ke NTT juga kita lihat sama-sama dari Labuan Bajo, Sumba Barat Daya, Sikka, wilayah-wilayah perbatasan dengan propinsi-propinsi yang pengguna narkoba sangat banyak," jelas Alo Dando.
Kepala BNN NTT Alo Dando menambahkan, provinsi NTT menempati urutan kelima sebagai tempat peredaran gelap narkoba di Indonesia. Selain itu NTT juga menjadi salah satu daerah transit peredaran narkoba internasional.
Sebelumnya, data hasil penelitian BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan lebih dari 43 ribu orang di NTT merupakan pengguna narkoba.
Kepolisian Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan selama 2013, kasus narkoba menjadi yang paling tinggi di provinsi itu. Kepala Kepolisian NTT I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan dari 23 kasus yang dilaporkan, hanya 17 yang sudah selesai.
Editor: Doddy Rosadi
Labuan Bajo, Jalur Baru Peredaran Sindikat Narkoba
KBR68H, NTT - Badan Narkotika Nasional BNN Nusa Tenggara Timur mendeteksi jalur peredaran baru sindikat narkoba ke wilayah tersebut.

NUSANTARA
Kamis, 09 Jan 2014 10:20 WIB


labuan bajo, sindikat narkoba, jalur baru
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai