Bagikan:

Komnas Perempuan: Polwan Bisa Ikut Cegah Kekerasan Seksual di Penjara

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendorong kepolisian mengerahkan polisi wanita menjadi petugas jaga penjara. Ini menyusul kasus kekerasan seksual yang dialami tahanan perempuan di Mapolsekta Wajo, Sulawesi Selatan bebe

NUSANTARA

Kamis, 23 Jan 2014 07:58 WIB

Komnas Perempuan: Polwan Bisa Ikut Cegah Kekerasan Seksual di Penjara

perkosaan, penjara, wajo, sulawesi

KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendorong kepolisian mengerahkan polisi wanita menjadi petugas jaga penjara. Ini menyusul kasus kekerasan seksual yang dialami tahanan perempuan di Mapolsekta Wajo, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. 


Anggota Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan, keterlibatan polwan bisa membuat tahanan perempuan merasa lebih aman. Polwan, kata Andy juga bisa menjadi tempat pengaduan tahanan perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual di penjara.


"Tindakan terhadap kekerasan perempuan, ini berulangkali terjadi. Dan banyak sekali kasusnya menguap begitu saja. Karena itu apa yang terjadi harus mendorong perubahan yang sistemik. Termasuk yang direkomendasikan polisi di mana tahanan perempuan itu dipisahkan dari tahanan laki-laki, termasuk ketersediaan dari petugas perempuan untuk penahanan perempuan selama 24 jam," kata Andy kepada KBR68H.


Kepolisian Sulawesi Selatan menurunkan divisi profesi dan pengamanan (propam) untuk memeriksa dugaan kelalaian anggota kepolisian Wajo sehingga tahanannya mendapat pelecehan seksual. 


Sebelumnya, seorang tahanan perempuan di Mapolsekta Wajo, Sulawesi Selatan melapor telah diperkosa oleh tiga orang tahanan yaitu N, S dan B, pekan lalu. Kasus ini terungkap ketika orangtuanya datang membesuk ke tahanan dan korban berteriak-teriak mengaku diperkosa. Saat kejadian diduga tidak ada petugas jaga di Mapolsekta tersebut.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending