Jumlah Pengungsi Banjir Menurut Jokowi

KBR68H,Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah pengungsi korban banjir di Jakarta mencapai 5 ribu jiwa. Jokowi mengatakan berdasarkan pengamatannya jumlah pengungsi tak kurang dari 300 jiwa. Ia juga mengklaim jumlah tersebut sudah turun hampir 50 persen lebih dari tahun sebelumnya.

“Katanya siapa. Tadi malam jam 1 dan 2 saya cek. Di Kampung Pulo hanya 200 biasanya 800. Di kampung melayu ada 30, saya tidak tahu,” ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (13/1).

BPBD DKI Jakarta mencatat 5 ribu lebih jiwa mengungsi akibat banjir Jakarta hingga pukul 07.00 WIB. Para pengungsi tersebut tersebar di 35 titik pengungsi. Menurut BPBD, daerah yang terendam banjir parah yaitu Cawang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena sebagian warga menolak mengungsi meskipun banjir sudah mencapai 100 sampai 250 cm.

Sementara itu, Ketinggian air di bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat terpantau stabil di angka 60 cm sejak Senin sore (13/1). Petugas jaga Bendungan Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, status bendungan saat ini telah diturunkan menjadi siaga IV banjir. Meskipun demikian, kondisi cuaca di wilayah Bogor kini tengah diselimuti awan mendung. Jadi ada kemungkinan hujan deras akan menguyur wilayah tersebut.

Andi Sudirman menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan penjaga pintu air di kawasan puncak dan Depok untuk terus memantau kenaikan volume air di aliran Sungai Ciliwung. Sebelumnya, Minggi sore (12/1), ketinggian air menembus angka 140 dengan status siaga III. Kondisi ini dipicu hujan yang terus mengguyur kawasan Puncak dan sekitarnya.

Modifikasi Cuaca

Sementara, untuk mengurangi intensitas hujan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan anggaran sampai Rp 28 miliar untuk memodifikasi cuaca.

Kepala BNPB, Samsul Maarif mengatakan, modifikasi cuaca akan dilakukan mulai besok (14/1) hingga Maret mendatang.

“Rencananya kemarin dari kepentingan modifikasi cuaca itu Rp 28 miliar. Direncanakan Rp 20 miliar dari DKI Jakarta, sementara yang Rp 8 miliar dari BNPB. Jadi kerjasama, nanti hingga bulan Maret hujan selesai,”ujar Samsul Maarif di Jakarta.

Kepala BNPB, Samsul Maarif menambahkan, air hujan akan dipindahkan ke laut sehingga tidak merugikan daerah lainnya. Menurutnya, anggaran BNPB untuk modifikasi cuaca ini telah siap digunakan karena sudah berada dalam rekening BNPB. Dana sebesar Rp 28 miliar akan ditambah bila program ini membutuhkan dana lebih.

Editor: Anto Sidharta