KBR68H, NTT - Para guru dan kepala desa di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengeluhkan berbelitnya pencairan keuangan di kantor pemerintah setempat. Keluhan ini mereka disampaikan ke DPR Kupang.
Anggota DPR Kupang, Roby Manoh mengatakan, karena berbelit-belit para guru dan kepala desa banyak menghabiskan uang pribadinya untuk perjalanan ke kantor pemerintah. Dia meminta Pemkab Kupang tidak mempersulit para guru dan kepala desa saat mengurus administrasi pencairan keuangan.
"Ya, di bagian keuangan sebenarnya. Keluhan-keluhan itu kan sebenarnya keterlambatan. Keluhan ini kan datang dari para kepala desa, guru. Mereka meninggalkan tempat tugas ini kan berminggu-minggu untuk hanya mengurus uang yang sebenarnya menghabiskan uang pribadi mereka di perjalanan. Kita contoh dari Amfoang. Amfoang ini kan susah. Kalau dia hanya mengurus uang sedikit, kemudian uang pribadinya dihabiskan di perjalanan, ini kan repot juga," kata Roby.
Roby Manoh mendorong rencana Pemkab Kupang membuka kantor cabang Bank NTT di setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Kupang. Dia mengatakan, pembukaan kantor cabang bank itu perlu diikuti dengan pelimpahan kewenangan ke pihak kecamatan untuk proses administrasi pencairan keuangan. Ini untuk memudah para guru dan kepala desa di daerah terpencil mengambil uang.
Editor: Antonius Eko