Bagikan:

Gubernur Kaltim Ngotot Ganti Nama Bandara Sepinggan

Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak bersikukuh tetap mengganti nama bandara Sepinggan menjadi Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Padahal rencana itu mendapat penolakan dari masyarakat Balikpapan dan tokoh adat Suku Paser Balik yang merupakan suku asli

NUSANTARA

Jumat, 24 Jan 2014 10:38 WIB

Gubernur Kaltim Ngotot Ganti Nama Bandara Sepinggan

bandara sepinggan, Awang Farouk Ishak, kalimantan Timur

KBR68H, Balikpapan – Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak bersikukuh tetap mengganti nama bandara Sepinggan menjadi Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Padahal rencana itu mendapat penolakan dari masyarakat Balikpapan dan tokoh adat Suku Paser Balik yang merupakan suku asli Balikpapan. 


Awang beralasan pergantian nama tersebut, sudah mendapat persetujuan seluruh anggota DPRD Kalimantan Timur, khususnya dari daerah pemilihan Balikpapan. Selan itu kata Awang, hingga kini belum ada surat penolakkan resmi dari wali kota maupun DPRD.


“Mana sampai saat ini tidak ada satu potong surat pun saya terima, baik dari DPRD maupun wali Kota (Balikpapan) yang mereka menolak. Apa bedanya dengan 14 daerah di Indonesia yang menggunakan nama rajanya (untuk bandara). Waktu itu sudah menyutujui melalui DPRD Provinsi, di situ ada wakil rakyat Balikpapan, tidak ada satu pun yang mewakili rakyat Balikpapan yang menolak,” kata Awang Farouk Ishak.


Mayoritas masyarakat Balikpapan menilai ada unsur kepentingan dibalik pergantian nama itu. Aksi penolakkan terus dilakukan, baik turun ke jalan, melalui media jejaring sosial hingga pengumpulan tanda tangan. 


Bahkan komunitas masyarakat Balikpapan yang tergabung dalam Save Sepinggan mengancam akan memblokir bandara Sepinggan. Itu dilakukan jika Kementerian Perhubungan menyetujui pergantian nama tersebut. Nama Sepinggan memiiki nilai sejarah perjuangan, disamping menurut bahasa Paser Balik Sepinggan artinya kebersamaan. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending