Gagal Panen Mengancam Petani Sumba Timur

KBR68H, Jakarta - Pemerintah Daerah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) membenarkan ancaman gagal panen tahun ini.

Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan Sumba Timur, Josis Djawa Gigi mengatakan, ancaman gagal panen sudah di depan mata, meskipun masih ada wilayah lain seperti Kecamatan Tabundung yang warganya panen baik.

“Cara mengatasinya memang kemarin diharapkan itu penyiapan lahan kita lebih awal sehingga kita memanfaatkan musim hujan yang terbatas. Ternyata kita sudah laksanakan itu hujan juga  berhenti setelah masa vegetative atau baru keluar bunga jagung ini langsung stop, dan bukan hanya Dapayami  sebenarnya. Di kota Waingapu ini hampir semua lahan yang ditanam oleh petani baik kacang maupun jagung itu mengalami kekeringan dan sudah pada layu permanen kalau kita liat, layu permanen sudah terkulai daunnya,” tutur Josis Djawa Gigi.

Kepala Badan Bimas Ketahan Pangan Sumba Timur  Josis Djawa Gigi menambahkan, sudah banyak laporan dari kelompok masyarakat yang masuk dan menyampaikan situasi gagal panen. Karenanya, di awal Februari akan ada rapat koordinasi dinas terkait untuk memastikan secara detil soal wilayah-wilayah yang terancam gagal panen dan langkah mengatasinya.

Dari pantauan KBR68H, wilayah utara Sumba Timur seperti Kecamatan Kanatang dan Haharu yang paling terlihat ancaman gagal panennya, termasuk Kecamatan Kota Waingapu dan Kambera.

Editor: Anto Sidharta