Bagikan:

Di Maluku dan Papua, Harga Epiji 12 Kg Mencapai Rp 223 Ribu

KBR68H, Jayapura

NUSANTARA

Selasa, 07 Jan 2014 14:12 WIB

Author

Andi Iriani

Di Maluku dan Papua, Harga Epiji 12 Kg Mencapai Rp 223 Ribu

elpiji, maluku, papua

KBR68H, Jayapura – Pertamina wilayah Maluku dan Papua merevisi harga jual LPG ukuran 12 kg. Gas dalam tabung biru tersebut kini dijual seharga 223 ribu rupiah.

Manajer Umum Pertamina wilayah Maluku dan Papua Muhammad Irfan mengatakan harga tersebut sudah turun dari sebelumnya yang dijual mencapai 300 ribu rupiah per tabung. Penurunan harga jual ini sejalan dengan kebijakan Pertamina Pusat yang merevisi kenaikan harga jual LPG mulai tengah malam tadi.

“Terhitung mulai tanggal tujuh januari harga elpiji khususnya di wilayah Maluku Papua mengalami kenaikan. Ini adalah merupakan harga revisi dari harga sebelumnya yeng telah diumumkan pada satu januari. Jadi kalau dibandingkan dengan harga pada satu januariada mengalami penurunan,” ungkap Irfan di Jayapura, (7/14).

Manajer Umum Pertamina Region VIII Maluku Papua, Muhammad Irfan mengatakan, harga untuk wilayah Papua dan Maluku lebih mahal dibandingkan wilayah lain yang rata-rata dijual eceran Rp 120 ribu -160 ribu. Ini lantaran sebagian besar pasokan diambil dari Surabaya dan Makassar, dan ongkos kirim dibebankan kepada konsumen.
 
Kemarin, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan PT Pertamina akan rugi Rp 6,7 trilliun tahun ini karena menurunkan harga jual LPG 12 kg. Semula Pertamina menaikkan harga Rp3900-an per kg dan kemudian turun menjadi Rp1.000 per kg.

Kebijakan penurunan besaran kenaikan harga LPG 12 kg diambil setelah pemegang saham memperhatikan keluhan warga. Sebelumnya, sejumlah warga beralih ke LPG 3 kg karena keberatan dengan kenaikan harga LPG 12 kg yang mencapai Rp 3.900-an per kg. Dengan kenaikan sebesar itu, gas LPG ukuran 12 kg dijual dikisaran 120-140 ribu per tabung.

Editor: Doddy Rosadi


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending