KBR68H, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menurunkan tim penyelidik ledakan tambang Sawahlunto di Sumatera Barat. Direktur Sumber Daya Mineral BPPT Yudhi Prabangkara mengatakan, tim akan melihat kondisi lapangan dan menetukan peralatan yang diperlukan untuk penyeldikan. Kata dia, tim efektif bekerja besok malam.
"Untuk efisiensi saya dulu, karena saya yang ambil keputusan di sana. Kemudian nanti akan saya kirimkan tim yang tepat supaya tidak buang waktu dan sia-sia. (Biasanya alat apa yang dibutuhkan untuk kondisi seperti ini?) bisa berbeda tiap kasus. Kalau longsoran biasanya kita pakai GPR (Ground Penetrating Radar)," kata Yudhi Prabangkara saat dihubungi KBR68H.
Tiga hari lalu sebuah tambang Batu Bara di Sawahlunto meledak. Dugaan sementara ledakan disebabkan tingginya kandungan gas metana di dalam tambang. Ledakan dipicu percikan api dari salah satu alat tambang. Korban ledakan berjumlah 5 orang. Satu orang tewas telah dievakuasi sementara empat lainnya masih tertimbun di dalam terowongan tambang.
Hingga saat ini belum diketahui kondisi empat korban yang tertimbun. Pada 2009 lalu, di daerah tersebut terjadi ledakan yang mengakibatkan 32 orang tewas tertimbun.
Editor : Sutami