Bagikan:

BPBD Jateng: Banyumas Alami Dampak Gempa Terburuk

KBR68H, Jakarta - Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah mengalami dampak terburuk akibat gempa Kebumen yang terjadi Sabtu siang kemarin.

NUSANTARA

Minggu, 26 Jan 2014 15:29 WIB

Author

Nur Azizah

BPBD Jateng: Banyumas Alami Dampak Gempa Terburuk

Gempa Kebumen, Banyumas

KBR68H, Jakarta - Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah mengalami dampak terburuk akibat gempa Kebumen yang terjadi Sabtu siang kemarin. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Permana mengatakan, belasan rumah di Kabupaten Banyumas itu ambruk akibat gempa berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang selama kurang lebih lima menit. Total keseluruhan rumah rusak mencapai 20-an yang terdapat di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah.

"Untuk Purworejo 2 rumah rusak, Banyumas 16 rumah roboh di Kecamatan Pekuncen termasuk satu serambi Masjid. Satu rumah roboh di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas. Kebumen 1 unit Masjid Jami At Taqwa rusak berat. Beberapa Kecamatan di Desa Wonoarjo Kecamatan Rowokele mengalami retak-retak yang saat ini baru diadakan assesment. Untuk Cilacap 3 unit rumah rusak berat dan 13 rusak ringan. Untuk Kabupaten Degalang ada 2. Rumah rusak di Desa Majaksingi Kecamatan Borobudur dan mungkin tambah 1 Klaten dua rumah rusak," terang Sarwa kepada KBR68H, Ahad (26/01).

Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Permana meminta, kepala BPBD Kabupaten yang ada di Jawa Tengah untuk menghitung kembali kerugian akibat gempa tersebut. Kata dia, pihak UNDP World Bank bakal membantu penanggulangan pascabencana yang terjadi di Jawa Tengah, termasuk korban banjir. Sabtu kemarin, gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Cilacap dan sekitarnya. Loaksi gempa berada di 104 kilometer barat daya Kebumen dengan kedalaman 48 kilometer. Akibat gempa itu sejumlah rumah di Magelang, Purworejo, dan Cilacap rusak dan rubuh.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending