KBR68H, Jakarta - Tim Investigasi dari kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral belum menemukan indikasi salah prosedur dalam insiden ledakan sebuah tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat. Dirjen Mineral dan Energi Terbarukan (Minerba) Sukhyar mengatakan, sejauh ini penyebab ledakan murni karena tingginya kandungan gas metana yang terbakar di dalam tambang.
"Yang kita dapatkan sejauh ini, lengkapnya beklum kita dapatkan. penyebabnya karena gas metan yang terbakar dan banyaknya gas CO2 sehingga kondisi di sana betul-betukl tidak sehat. (apakah ada indikasi salah prosedur?) itu belum kita dapatkan," kata Sukhyar saat dihubungi KBR68H.
Sementara itu Kepala Dinas Pertambangan Sawahlunto Adibawa mengatakan, perusahaan yang menjalankan tambang yaitu PT. Dasrat Arang sudah mengantongi izin tambang serta memenuhi prosedur yang ditetapkan Pemkot Sawahlunto.
Di pihak lain, Wakil Menteri ESDM Susilo Siwoutomo mengaku akan mengevaluasi keberadaan tambang itu. Pasalnya, pada 2009 terjadi insiden serupa. Saat ini Tim evakuasi tengah berupaya mengeluarkan empat korban yang tertimbun. Kepala BPBD Sumatera Barat Ade Edward mengatakan, proses evakuasi terhambat karena ada longsor susulan di dalam tambang.
Editor : Sutami