Wakil Walkot Samarinda: Waspadai Kebakaran

KBR68H, Samarinda - Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail meminta masyarakat mewaspadai bahaya kebakaran. Ini ditegaskan Nusyirwan saat mengunjungi korban kebakaran yang terjadi pada Rabu (23/1) dinihari sekitar pukul 01.45 Wita di Jalan Harun Nafsi, Gg Hadiah RT 10 Kelurahan Rapak Dalam Kecamatan Loa Janan Ilir.

“Saya prihatin terhadap seringnya musibah kebakaran yang melanda kota kita. Tetapi masyarakat tetap waspada bahaya kebakaran, kapanpun dan dimana pun. Sekecil apapun, kita harus waspada terhadap hal-hal yang memicu kebakaran,” kata Nusyirwan Ismail.

Pada kesempatan itu, ia juga memberikan bantuan berupa Sembako kepada para. Nusyirwan meminta kepada korban agar tidak berputus asa karena bencana ini.

Saat menyerahkan bantuan, Nusyirwan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Ibnu Araby, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Makmun AN, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Hero Mardanus dan Camat Loa Janan Ilir Sumariyadi.

Sementara itu Walikota Samarinda Syaharie Jaang yag berada di luar daerah menyampaikan keprihatinnya melalui telepon selulernya.

“Saya minta diatur kegiatan belajar mengajar SDN 012 agar tetap berjalan seperti biasa,” katanyanya.  Ia meminta pihak sekolah untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Samarinda, supaya para siswa tetap bisa bersekolah.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Ibnu Arabi, pihaknya telah menggelar rapat dengan UPTD Dinas pendidikan Samarinda Seberang, pengawas, pihak SDN 012 dan SMAN 4.

“Berdasarkan hasil rapat siswa SDN 012 mulai Jumat bisa melakukan aktivitas belajar. Untuk sementara di sekolah SMAN 4,” katanya.

Ia menjelaskan, pada saat ujian nasional SD di bulan Mei, siswa kelas 6 sebanyak 71 orang akan ditempatkan di SDN 01,02 atau 07 Kecamatan Samarinda Seberang.

Sebelumnya, kebakaran di Jl Harun Nafsi Gg Hadiah RT 10 kelurahan Rapak Dalam Kecamatan Loa Janan Ilir tersebut menghanguskan bangunan SDN 012 yang memiliki siswa sebanyak 420 murid . Selain itu menghanguskan 8 rumah milik warga dan sebanyak 10 keluarga, 38 jiwa kehilangan tempat tinggal.